Tanggal 2 September 2020, penulis pernah memuat artikel tentang ini. Bahwa pada tahun 2020 Indonesia akan hancur jika tidak mengubah nama menjadi Nusantara.
Pernyataan ini bukanlah dari penulis, tapi dari seorang ahli Metafisika dan konsultan nama internasional, Arkand Bodhana Zeshaprajna.
Hal tersebut telah ia sampaikan pada 2014 lalu. Dan sempat viral. Disiarkan oleh media, pernah juga tampil dalam beberapa acara talkshow di media televisi nasional.
Beliau mengatakan jika periode 2014 hingga 2023 adalah fase polaritas negatif yang berbahaya bagi Indonesia. Tanda-tanda kehancuran sudah mulai tampak sejak 2014 dan puncaknya adalah 2020.
Penyebab kehancuran tidak diperincikan secara jelas, namun penyebab utamanya karena nama Indonesia sendiri disebut sebagai "tidak bertuah."
Arkand mengataka bahwa nama Nusantara adalah simbol semangat dan kebesaran bagi bangsa ini. Ia menghitung struktur nama tersebut dengan ilmu Manutiras yang dibesutnya. Ilmu ini menggunakan banyak indikator, yang mana semuanya menghasilkan "angka merah" bagi nama Indonesia.
Untuk itulah, Arkand berani berkata; "Adalah sebuah kenekatan jika terus mempertahankan nama Indonesia."
Penulis sudah pernah menganalisis dari sisi Numerologi dan memberikan opini Arkand terkait pernyataanya. Untuk lebih lengkapnya, sila klik tulisan di bawah ini'
Baca juga: Tahun 2020, Indonesia Akan Hancur Jika Tidak Mengubah Nama Menjadi Nusantara
Hanyalah sebuah kebetulan jika ternyata pemerintah RI memberikan nama Nusantara bagi Ibu Kota Negara Baru. Atau mungkin juga bukan sebuah kebetulan? Entahlah.