Avengers pun sudah masuk seri ke-10nya. Jangan ditonton, kapten amerika-nya ceking dan berkacamata. Sesuai dengan tren yang kini sedang terjadi. Kutu buku jadi idola, cowok macho dianggap kampungan.
Oh ya, banyak sahabat kita yang sudah pergi. Hanya sisa beberapa yang masih hidup. Kita masih sering ngumpul-ngumpul. Berkisah tentang masa keemasan milikmu.
Beberapa dari mereka sukses dengan investasi yang dilakukan, tapi banyak juga yang pernah "hancur." Terlalu yakin dengan harapan masa depan yang tidak terjadi. Perubahan memang ada, tapi tidak secepat yang mereka kira.
Meskipun uang sudah menjadi eletronik, tapi kekayaan tidak bisa secepat mesin ketik. Investasi masa depan dan sejenisnya, adalah tragedi masa lalu.
Pohon mangga yang dulunya kau tanam sekarang sudah semakin sering berbuah. Terkadang ada yang lewat, mengambilnya tanpa izin.
Tapi, kubiarkan. Bukankah dirimu dulu juga sering begitu? Tidak ambil pusing dengan hal-hal kecil tentang kepemilikan. Aku masih begitu.
Dulunya mungkin banyak yang menertawaimu. Atas kemurahan hatimu yang mereka sebut dengan tolol. Nyatanya sekarang sudah menjadi barang langka dan sangat berharga.
Banyak yang telah belajar. Moral sekarang telah menjadi asset tertinggi. Tahu diri dan tidak lagi mau menang sendiri.
Sebabnya sekarang sudah ada musuh bersama. Bukanlah Alien dari luar angkasa, atau zombie dari Alaska. Tapi, penyesalan tentang arti kehidupan yang sudah nyata. Namanya: Keserakahan.
Begitu banyak yang ingin kusampaikan padamu. Tapi, memoriku tidak sehebat dulu lagi. Tenagaku juga sudah tidak sekuat dulu lagi.
Tapi, semangat tetap ada. Harapan masih menyala-nyala. Tentang bagaimana manusia akan menemukan jalannya kembali. Tentang bagaimana mereka akan menjadi diri mereka sendiri.