Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Voodoo, Abangku Ghosting, Bonekamu Ku Tikam

10 Januari 2022   15:23 Diperbarui: 10 Januari 2022   15:36 557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 (winnetnews.com)

Surti (nama samaran) masih belum beranjak dari tempat tidurnya. Kamarnya dibuat gelap, tirai jendela tak pernah dibuka.

Seluruh penghuni rumah tentunya khwatir. Sudah memasuki hari kedua, belum juga ada perubahan. Untungnya Surti masih mau membuka pintu untuk asupan makanan dan minuman. Meskipun itu hanya sekadar penganan dan air minum dalam kemasan.

Jadinya, orang tua Surti tidak terlalu khwatir. Itan, ayah Surti adalah jawara kampung. Siapapun segan kepadanya, terutama saat ia masih muda. Julukannya keren: Itan De-Bekicot.

Bukannya tanpa alasan ayah Surti mendapat julukan tersebut. Konon ilmu tersebut ia dapatkan dari Acek Idur, seorang bekas murid Kho Ping Ho. Tinjunya bisa menghancurkan bekicot tanpa dipukul.

Di pecinan, jurus Acek Idur tersebut bernama Pukulan Tanpa Bayangan. Setelah diajarkan kepada Itan, ia pun menggantikan namanya: Pukulan Maut Tanpa Bekicot.

Kenapa Bekicot? Konon dulu di kampung, sewaktu sawah masih ramai terhampar, banyak bekicot berkeliaran. Saking banyaknya, sehingga para warga harus berjinjit sambil berjalan.

Tapi, Itan tidak peduli. Acek Idur telah mengajarinya sebuah prinsip Ko Ping Ho yang paling sakral; Teruslah berlatih (membaca) walau telingamu dijewer.

Itan menerjemahkannya dengan kreatif. Sekali berlatih, apa pun akan kulibas. Termasuk bekicot yang terhampar di jalan-jalan desa. Masuk akal, sekali berlatih, puluhan bekicot hancur diinjaknya. Padahal, tinjunya tak mengenai bekicot sama sekali.

Ya, pria setengah baya ini tidak lagi perkasa. Sudah banyak jagoan silat di kampungnya yang masih muda dan milenial.

Jelas jurus silat yang seharusnya sakral pun kini terpamer bebas di medsos. Padahal kitab sakti peninggalan Acek Idur masih tersimpan bersih dalam lemarinya. Entah mengapa kini banyak beredar di toko online.

Bahkan Ijay, muridnya yang paling cerdas pun kini sudah terkenal. Dia bukan hanya pesilat tangguh, tapi juga Youtuber Kambuh (bentar kambuh, bentar insap).

Nah, si Jijay ini lah yang menghancurkan hati Surti, putri semata wayang Itan. Surti dijanjikan emas permata sekarung, rumah mewah di pinggir sawah, dan hape keluaran terbaru buatan Itali.  

Tapi, janji tinggal janji. Emas, rumah, dan hape bisa menunggu. Tanda jadinya sudah ada. Berupa boneka imut dari India. Konon Itan mendapatkannya dari Inot yang sering berpergian keluar masuk bandara.

Setelah boneka diberi sebagai tanda sayang, kecupan pada kening pun mendarat. "CIPOKKKKKK..." bunyinya.

Setelah itu, tiada lagi kabar dari Ijay. Ditelpon tidak menjawab, dikirimin pesan tidak membalas. Jadilah Surti merasa dighosting. Istilah yang ia dengar dari Lintang, sahabatnya di kampung.

Surti takut dighosting. Meskipun ia tidak paham arti sebenarnya, tapi keminggirisannya tidak jelek-jelek amat. Ia tahu jika Ghost itu sejenis hantu bule, dedemit londo, atau kunti pirang.

Apalagi dengan kehadiran boneka arwah yang akhir-akhir ini viral. Surti merasa bak kejatuhan tangga dan terjerembab kedalam kubangan sapi.

Surti merasa ternoda dengan cipokan Ijay, dan juga merasa diberikan kutukan berupa boneka arwah dari India! Hancurlah hidupnya.

**

Tidak kehabisan akal, si Itan memang cukup nakal. Hatinya boleh selembut salju, tapi kalau soal akal, si Itan ini bak sapi bergincu. Banyak pikiran tipu-tipu.

Itan tidak bermaksud menghukum Ijay, murid durhakanya. Lagipula, ia tidak ingin lagi melihat wajahnya yang konon mirip David Abdullah (nama samaran). Eh...

Hal terkeji pun ia lakukan, membohongi Surti agar ia bisa bangkit kembali dari kubangan dosanya.

Itan pernah membaca tentang Voodoo. Boneka kecil, mirip boneka yang selalu berada dalam pelukan Surti anaknya. Terbuat dari kain Jerami dan berwarna kecoklatan.

Konon jika ditusuk jarum, nama atau foto yang ditempel pada boneka bisa kesakitan. Kalau mau lebih kejam, sisa dibakar. Dijamin David... Eh, Ijay yang entah di mana sekarang akan meringis minta ampun.

Itulah yang Itan katakan kepada Surti. Berharap agar Surti tidak tega, meskipun kuasa kini berada di tangannya. Tapi, Itan terkejut ketika Surti menjawab dengan tegas. Wajahnya penuh dendam, menciptakan aura ngesot yang tak pernah Itan bayangkan sebelumnya.

"Bunuh saja Ijay, Ayah... Bunuh saja... Ia telah merengut kesucianku. Uhuk uhuk uhuk," Surti menangis tersedu-sedu.

Senjata makan tuan, bagaimana mungkin Itan paham tentang pelet Vodoo. Tidak ada ceritanya di Kitab Sakti Ko Ping Ho.

Tapi, bukanlah Itan namanya jika kehabisan akal. Ia pun dengan tegas bersikap, menampakkan sisa-sisa keperkasaannya yang tak lagi bersinar setelah obat kuwat Acek Idur kadaluarsa.

"Baiklah Surti, ayah akan melakukannya. Demi dirimu sayang. Tapi, ada syaratnya Surti. Tidak boleh sekalipun Surti membayangkan apalagi menyebutkan nama Ijay setelah ritual ini dilakukan. Kalau tidak..."

Perkataan Itan terhenti, melihat ke wajah Surti yang masih penasaran penuh dendam. "Kalau tidak, kenapa Yah...." Surti bertanya.

"Kalau tidak, maka Ijay akan bangkit dari kubur dan mencarimu."

Surti menghela napas, dengan tegar ia pun bertekad. Biarkanlah Ijay akan menjadi kenangannya. Jika bukan yang terindah, paling tidak yang paling berbekas. (Cipoknya).

Itan mengambil ancang-ancang. Mantra maut yang entah dari mana terdengar dari mulutnya. Tidak ada kemenyan, suasana menjelang magrib cukup mencengangkan.

Itan mengambil sebuah jarum pentul. Dengan napas tersengal-sengal ia menghujamkannya ke "tubuh" Ijay. Badannya bergetar-getar digoyang arwah para bekicot yang pernah dibunuhnya.

Suasana hening sejenak. Itan menarik napas, mengembalikan tenaganya yang tidak lagi muda. Setelah semuanya tenang, ia pun berkata;

"Sudah nak, Ijay sudah mati sekarang. Janganlah pernah mengingat dia lagi."

Namun, Surti tidak bergerak. Wajahnya pucat pasi. Sesaat kemudian ia pun jatuh pingsan.

Itan tentu saja kaget. Tapi, ia lebih kaget lagi ketika membalikkan badannya. Ijay berada persis di belakangnya.

"SiiiTAN lu, DARI MANA SAJA KAMU, JAY?" Itan berteriak. Kaget campur napas buntet.

"Daa... dari Wisma Atlit, Beh, Ijay baru saja kena Omicron..."

Entah apa yang akan terjadi dengan si Surti jika ia bangun. Dighosting pacarnya yang sekarang sudah jadi Ghost beneran.

**

Artikel humor ini atas permintaan dari Enkong Felix setelah ia ter*ngs*ng membaca artikel Boneka Seks besutan Acek Rudy.

**

Acek Rudy for Kompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun