Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Alasan Hokkien Menjadi "Bahasa Persatuan" Tionghoa Medan

22 Desember 2021   10:44 Diperbarui: 22 Desember 2021   11:17 2888
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rombongan suku Hokkien Chang-cow ini telah berada jauh sebelum abad ke-17. Komunitas ini berasal dari kelompok pedagang yang memutuskan untuk tidak kembali ke kampung halamannya lagi.

Mereka membaur dengan orang-orang lokal dan membentuk keluarga bersama. Kelompok ini kemudian dikenal dengan nama peranakan, yang berasal dari bahasa Melayu yang artinya "berketurunan."

Tapi, keberadaan mereka baru tercatat dalam sejarah seiring dengan dimulainya masa pendudukan Portugis, Inggris, dan Belanda di Asia Tenggara.

Bukti literasi tentang ini tertulis pada Encyclopaedia van Nederlandsch-Indie. Isinya adalah; "De eerste dier emigranten waren stellig afkomstig uit het departement Chang Chow"

Terjemahannya: "Tak perlu dipungkiri, imigran yang paling awal berasal dari wilayah Chang-cow.

Ada pula beberapa bukti makam yang memperkuat hipotesis ini. Salah satu yang tertua adalah 5 makam di Kelapa Dua Tangerang dari tahun 1661-1670. Tidak bernama tapi tertulis kelahiran Chang-cow.

Selain itu ada juga tiga batu nisan Kapitan Tionghoa dari Banten (1759,1791,1836). Juga 18 Kuburan di Pecinan Barat, 11 di Kasunyatan, Banten (1693-1721), dan dua di Cirebon (1701-1702). Makam-makam yang ditemukan ini, semuanya berasal dari Chang-cow.

Orang Hokkien Chang-cow sendiri adalah pedagang ulung. Kiprah mereka di Malaya hingga Sumatera telah meninggalkan warisan jejak kemahsyuran. Salah satu yang terkenal dari Penang, adalah Souw Beng Kong (1580-1644).

Penang memang memberikan kisah kemahsyurannya tersendiri. Jika Anda pernah berkunjung ke sana, ada warisan dari Lima Marga Besar Hokkien. Kemegahan rumah kongsi mereka begitu memukau, sehingga juga menjadi objek turis.

Kelima rumah kongsi tersebut adalah;

  • Marga Khoo/ Leong San Tong Khoo Kongsi
  • Marga Cheah/ Seh Sek Tong Cheah Kongsi
  • Marga Yeoh/ The Sit Teik Tong Yeoh Kongsi
  • Marga Lim/ Kew Leong Tong Lim Kongsi|
  • Marga Tan/ Eng Chuan Tong Tan Kongsi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun