Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tertawalah, Sebelum Kamu Ditertawakan Kim Jong Un

18 Desember 2021   17:19 Diperbarui: 18 Desember 2021   18:12 684
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tertawalah, Sebelum Kamu Ditertawakan Kim Jong Un (scmp.com)

Andaikan kamu tinggal di Korea Utara, maka hal yang paling dilarang adalah Tertawa. Berani melanggar? Atau mungkin kamu adalah golongan manusia yang selalu ceria? Bersiap-siaplah diciduk dan tidak pernah lagi muncul.

Aturan ini dibuat untuk mengenang 10 tahun wafatnya Kim Jong Il, ayah dari penguasa Korut, Kim Jong Un. Durasinya selama 11 hari terhitung Jumat 17 Desember 2021. Tapi, persiapan dan larangannya berlaku sebulan.

Menurut sumber (cnnindonesia), rakyat Korut tidak hanya dilarang tertawa saja, tapi, juga berbagai jenis kegiatan. Seperti perayaan, acara kumpul-kumpul, bekerja, keluar rumah untuk membeli bahan pokok.

Bahkan jika ada anggota keluarga yang meninggal, semua prosesi harus dilakukan dengan cepat. Menangis pun tidak bisa terlalu keras.

Pemerintah Korut sudah menyiapkan satgas "anti tertawa." Petugas akan mengawasi aktivitas warga dengan ketat. Anggota Satgas harus sigap 24 jam dan diperintahkan untuk tidak bisa tidur.

Pemerintah pun memerintahkan perusahaan-perusahaan milik negara untuk mengurus warga yang kelaparan selama masa berkabung. Mereka harus siap untuk mendistribusikan makanan dari rumah ke rumah.  

Nampaknya Kim Jong-un tidak mau peduli. Peringatan kematian ayahnya harus dilaksanakan dengan penuh khidmat. Warga Korut yang berani melanggar dianggap sebagai aksi pengkhianatan ideologi.

**

Sulit membayangkan apa yang akan dialami oleh warga Korut. Berkabung adalah hal yang wajar, tapi apakah manusia bisa tidak tertawa selama berminggu-minggu lamanya?

Jelas ini adalah tindakan pelanggaran hak azasi yang parah. Tertawa itu adalah proses alamiah, sebagaimana kentut, tak bisa dicegah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun