Aman Behubungan Intim Selama Menstruasi, Mitos atau Fakta? (haibunda.com)
Menstruasi adalah siklus alamiah wanita. Dialami sebulan sekali, namun hingga saat ini masih sering mengisi kisah misteri.
Sebabnya terlalu banyak mitos yang beredar tentangnya. Salah satu yang paling populer adalah bahwa darah yang keluar dari tubuh wanita ini adalah darah kotor.
Darah menstruasi memang berbeda dengan darah yang ada di dalam tubuh. Bentuknya terkadang lebih kental dan berwarna lebih gelap.
Kendati demikian, darah menstruasi adalah bagian dari hasil produksi kerja tubuh manusia. Ia adalah hasil sekresi vagina. Merupakan campuran dari sel darah, lapisan lendir, jaringan rahim, dan bakteri. Sangat natural.
Mungkin karena banyak yang melihatnya jijik, timbullah mitos macam-macam. Bahkan dalam kepercayaan agama tertentu, wanita yang sedang menstruasi dilarang untuk melakukan ritual keagamaan.
Begitu pula dalam dunia mistis, ada pelet darah haid yang dikenal angker. Tujuannya biasanya untuk memikat lelaki. Tapi bisa juga untuk menjaga laki sendiri yang tukang selingkuh.
Mitos tentang menstruasi mengalir begitu saja. Tidak terlalu dipeduli, tapi tetap diyakini. Meski meyakininya tidak memberikan manfaat, tapi juga tidak merugikan.
Seperti misalnya, tidak boleh cuci rambut pada saat hari pertama haid, tidak boleh tidur siang, atau tidak boleh berolahraga.
Termasuk dilarang berhubugan seksual selama masa menstruasi. Nah, apakah untuk yang satu ini, mitos atau fakta?
Hubungan seksual itu berada pada level antara penting tidak penting. Bagi yang mampu menahan syahwat, jelas enteng. Tapi, bagi si Otong yang sedang "on," bebannya berat ditenteng.
Bahkan para ahli pun masih ambigu mengenai kegiatan yang satu ini. Antara ya dan tidak. Sebagaimana sebuah aktivitas beresiko, selalu ada pro dan kontra terhadapnya.
Dilansir dari sumber (cnnindonesia), minimal ada 2 manfaat berhubungan seks pada saat sedang haid;
Meredakan Kram
Salah satu gejala yang paling menganggu pada saat sedang haid adalah kram pada bagian perut. Hal ini disebabkan karena adanya kontraksi pada lapisan dinding rahim.
Rasanya benar-benar tidak enak, sehingga bisa mempengaruhi suasana hati. Nah, bagi para kaum 'ngebet', disebutkan jika bercinta bisa memproduksi hormon endorfin yang bisa bikin bahagia.
Jadi, bercinta selama masa haid, disebutkan sebagai salah satu upaya membantu istri agar tidak menderita dalam prosesnya.
Mempersingkat Waktu Haid
Konon waktu haid dapat dipersingkat dengan orgasme. Penjelasan ilmiahnya karena kontraksi uterus bisa menjadi lebih cepat. Dengan demikian, segala keterbatasan yang dialami oleh para wanita akan lebih cepat hilang.
Pada akhirnya keputusan untuk berhubungan intim dengan pasangan adalah masalah keyakinan. Namun, ada baiknya juga untuk melihat faktor resikonya.
Yang pertama. Harus disadari bahwa selama masa menstruasi, mood wanita sangatlah goyah. Jika kaum Adam memaksa, itu sama dengan melakukan kekerasan seksual terselubung.
Yang kedua. Hubungan seks ini bisa meningkatkan resiko penyakit kelamin. Saat menstruasi, mulut rahim akan terbuka dan menjadi lebih sensitif. Alat kelamin pria yang kurang bersih bisa menyebabkan infeksi yang disebabkan oleh kuman atau bakteri.
Bukan hanya penyakit kelamin, darah menstruasi yang sudah mengandung bakteri bisa juga mengakibatkan infeksi saluran kencing, prostat pada pria, serta Hepatitis A dan B.
Yang ketiga. Ada juga yang namanya infeksi Human Papilomavirus (HPV). Lengkapnya, klik di situ. HPV di dalam rahim wanita bisa menular ke lelaki dan menjadikannya carrier (pembawa penyakit).
Yang keempat. Ada resiko endometriosis. Ini adalah kondisi dimana darah menstruasi yang seharusnya keluar akhirnya tertempel pada daerah dinding rahim.
Jika berlarut tanpa pengobatan, bisa menimbulkan resiko kemandulan, tumor, bahkan kanker ganas. Untuk lengkapnya klik di sana.
Yang kelima. Jangan pernah berpikir jika hubungan intim selama masa menstruasi tidak bisa menyebabkan kehamilan. Memang benar periode haid menandakan masa ketidaksuburan seorang wanita. Namun, siklus yang terlalu panjang sering juga disalah persepsikan.
Darah yang masih keluar bisa saja merupakan sisa-sisa menstruasi. Padahal pada saat tersebut, masa kesuburan wanita sudah mulai. Pun ada penelitian terbaru yang menunjukkan bahwa sperma masih dapat bertahan selama 10 hari setelah berhubungan badan. (cnnindonesia).
Jadi, bagi para pasangan yang ngotot, memang sebaiknya berhati-hati. Jika diurut, lebih banyak resiko dibandingkan manfaatnya.
Akan tetapi, ada juga yang berkata jika hubungan seks adalah hak asazi yang tidak bisa dipungkiri. Jadi, bagi kamu, kamu, dan kamu yang ngebet, ada juga cara yang aman.
Perlu diingat bahwa seks adalah proses komprehensif dari bercinta. Mulai dari dua hati yang sudah saling jatuh cinta, hingga sama-sama berkomitmen menjalani hidup yang penuh derita.
Jadi, hubungan seksual pada periode haid, hanyalah bagian yang sangat kecil dari kisah seksual diri dan pasanganmu. Bersabar untuk tidak melakukannya, akan memberikan dampak yang lebih baik bagi masa depan.
Masih tetap ngotot? Oke berikut tipsnya... Hmmm... Eh... Wah lupa Acek
**
Acek Rudy for Kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H