Penemuan telur dinosaurus akhirnya menjawab pertanyaan yang paling ditunggu-tunggu oleh dunia sains. Apakah dinosaurus bertelur atau melahirkan dalam proses reproduksinya.
Terlepas dari hasil mengagumkan yang Roy dapatkan, ekspedisi Gurun Gobi termasuk salah satu yang paling berbahaya dalam karirnya.
Alam yang ganas tidak seberapa, cuaca yang tidak bersahabat bukan masalah. Adalah ular gurun dan perampok yang paling ditakuti oleh tim ekspedisi.
Ular gurun atau viper adalah ancaman nyata. Mereka benar-benar adalah musuh dalam selimut. Di malam hari bergerak diam-diam dan masuk ke bawah selimut. Mengancam dengan patukan berbisanya yang mematikan.
Rekor yang Roy dapatkan dari serangan viper ini adalah sebanyak 47 ular dalam semalam. Semuanya berhasil dibunuh tanpa ada korban dari pihak ekspedisi.
Sejak saat itu, Roy trauma. Mungkin saja kisahnya ini ada hubungannya dengan karakter Indiana Jones yang takut akan ular. Â
Perampok gurun juga ancaman yang mematikan. Pernah suatu saat Roy sedang dalam perjalanan kembali ke perkemahan membawa suplai. Tetiba ia melihat 4 orang berkuda dari arah depan membawa senjata menuju ke arahnya.
Sadar jika ia terdesak dan tidak bisa memutar balik, Roy mengambil aksi nekat. Ia memacu kudanya dengan cepat dan menerjang keempat perompak tersebut. Strateginya berhasil, serangannya ini berhasil membuat kuda lawan panik. Â Â
Para bandit tidak bisa mencabut senapan karena kuda mereka panik. Pada kesempatan ini, Roy lantas mencabut pistol dan membunuh keempatnya. Sebagai oleh-oleh, topi koboi ala Indiana Jones pun ia jadikan cenderamata.
Ekspedisi ke Gurun Gobi dilakukan beberapa kali. Hingga akhirnya dihentikan pada tahun 1930 karena konflik politik antara China dan Mongolia.
Kendati aksi di lapangannya berakhir, karir Roy tidak terhenti. Ia menjadi direktur American Museum of Natural History pada tahun 1934. Posisi ini ia lakoni hingga tahun 1942.