Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Sarang Burung Walet, Tentang Cinta Sejati, Cheng Ho, dan Nyi Roro Kidul

17 November 2021   12:01 Diperbarui: 17 November 2021   13:46 12398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sejarah Sarang Burung Walet, Cinta Sejati, Cheng Ho, dan Nyi Roro Kidul (sumber gambar: popmama.com)

Menurut Lin Biao, seorang sejarawan dari Malaysia, suatu waktu armada Cheng Ho terperangkap badai besar. Mereka kemudian memutuskan untuk berlindung di pulau sekitar wilayah semenanjung Peninsula, Malaysia.

Kondisi mereka sangat memprihatinkan. Sumber air dan makanan tidak memadai, sehingga terancam mati kelaparan. Dalam keadaan darurat para awak lantas mencari apa saja yang bisa dimakan.

Sampai akhirnya mereka menemukan sarang burung walet yang menempel pada dinding-dinding gua tempat mereka berlindung. Pada kejadian itu, sup burung walet untuk pertama kali dimakan oleh manusia.

Tak disangka, keesokan harinya para awak bangun dengan tubuh segar dan kuat. Cheng Ho yang menyadari khasiat sarang burung walet tersebut, langsung memanennya dan dibawa kepada raja Dinasti Ming sebagai hadiah.

Sejak saat itu, walet pun menjadi komoditas dari para pedagang Tiongkok hingga saat kini.  

Milik Nyi Roro Kidul

Bukan hanya di China saja, di Indonesia sendiri khasiat walet ini juga sudah dikenal sejak lama.

Alkisah Kiai Surti. Ia adalah seorang utusan Kerajaan Mataram Kartasura yang diberikan tugas untuk mencari obat bagi permaisuri. Ia menempuh perjalanan nan jauh dan tiba di Pantai Karang Bolong. Setelah bertapa, wangsit ditemukan. Asalnya dari Dewi Suryawati, utusan Nyi Roro Kidul.

Petunjuknya adalah sarang burung walet yang ada di dalam goa Karang Bolong. Kiai Surti tidak hanya menyelematkan Permaisuri, tapi juga menikahi Dewi Suryawati.

Memanen sarang burung walet penuh resiko. Gua dekat laut dan jauh dari jangkauan manusia. Pemetik butuh keterampilan dan juga keberanian. Salah sedikit, nyawa taruhannya.

Itulah mengapa proses ini dilakukan secara sakral. Ritual khusus kepada Nyi Roro Kidul wajib dilakukan. Warga di desa Karang Bolong, Kebumen, Jawa Tengah melakukannya pada setiap bulan kesembilan penanggalan Jawa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun