Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Fenomena "WA" Tenggelam dan Rahasia di Grup Perpesanan Kompasiana

9 November 2021   05:55 Diperbarui: 9 November 2021   06:05 1658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah fenomena WA tenggelam ini penting?

Kejadian dengan kawan yang saya sebutkan di atas, hanyalah segelintir contoh saja. Dulu saya pernah kehilangan momentum dapat harga murah, tersebab supplier yang mengirimkanku pesan tidak dibalas.

Saya pun sering jengkel ketika di tengah malam, sahabat membalas chatku, "sorry bro, baru saya lihat ini (kiriman pesananku)."

Oke, apa yang bisa dilakukan?

Disiplin, menjadi kata kunci. Setiap pesan memang harus dibalas, kecuali nomor tak dikenal yang menawarkan pinjol. Tapi, disiplin memang susah. Apalagi jika memerlukan waktu untuk memikirkan jawabannya, seperti pertanyaan, "apa kabar?" atau pernyataan, "bro..." (lalu diam untuk waktu lama).

First Thing First

Pesan WA yang penting harus dibaca, apalagi dari jalur pribadi. Pasti ada urgensinya. Itu dengan mudah dijawab. Namun, masalah kembali muncul jika sang pengirim hanya ingin bersenda-gurau saja. Aih, pucing!

Menjawab dengan sopan lebih baik, daripada apa adanya; "ya baik-baik saja, tapi ntar aku jawab ya, soalnya sedang bla bla bla." Kasus berikutnya, aih WA tenggelam lagi. Tapi, tidak apa-apa, paling tidak yang di seberang paham jika kita sedang sibuk.

Pesan yang bersifat biasa tapi melalui jalur pribadi harus dibaca. Meskipun ujung-ujungnya pinjol, jangan dulu berburuk sangka.

Seperti kemarin, saya baru menerima pesan dari nomor yang belum disave. Isinya ternyata dari optik. Disampaikan bahwa kacamata baruku telah selesai. Bayangkan jika tidak kubaca.

Soal buruk sangka ini juga bisa bikin WA tenggelam lebih dalam. Tetiba seorang kawan yang diketahui nasibnya sedang tidak baik. "Apa kabar, bro," kadang terbaca, "bisa minta tolong?" Aih...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun