Namun, sebenarnya Spectrophilia tidak seseram pemahaman sesungguhnya. Sebenarnya istilah ini lebih luas. Menggambarkan ketertarikan manusia terhadap hantu secara berlebihan, dan bisa juga tentang ketertarikan benda-benda pada cermin.
Tapi, itulah manusia. Ketertarikan terhadap sesuatu yang berlebihan bisa berubah menjadi cinta. Ujung-ujungnya seks pula yang diutamakan.
Pengidap paham Spectrophilia adalah jenis penyimpangan seks yang jarang diketahui. Tiada bedanya dengan beastality. Awalnya hanya jatuh cinta pada sapi, akhirnya benar-benar memerah susu sapi jantan. Eh...
Apa pesan moral dari kisah ini?
Duhai para jomlo, janganlah engkau berkecil hati. Jika kamu menganggap dirimu tidaklah sepadan, ingatlah bahwa hantu saja bisa dikawini. Apalagi kamu, kamu, dan kamu yang jelas-jelas lebih baik dari setan.
SalamAngka
Rudy Gunawan, B.A., CPS
Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H