Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

The Medium, Film Horor yang Sarat Adegan Nyata

3 Oktober 2021   12:14 Diperbarui: 3 Oktober 2021   12:16 12401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Catatan: Tulisan ini mengandung spoiler. Jangan dibaca jika tidak berkenan.

Daya tarik utama dalam film The Medium adalah perpaduan dari dua sutradara ternama dua negara. Adalah Na Hong-jin dari Korea (The Wailing, The Yellow Sea), dan Banjong Pisanthanakun, Thailand (The Shutter, Pee-mak).

Ternyata nama besar tidak bohong. Film ini menyuguhkan tayangan horor dengan sudut pandang yang sama sekali berbeda. Gayanya pun unik. Dibuat seolah-olah film dokumenter yang berakhir dengan tragedi.

Dikisahkan mengenai sekelompok tim dokumenter yang membuat film tentang kehidupan perdukunan di wilayah Ishang, Thailand.

Mereka befokus pada sosok Nim (Sawanee Utoomma) yang merupakan salah satu dukun desa. Nim adalah generasi ketiga dalam keluarganya. Sebelumnya adalah neneknya, kemudian diwariskan oleh tantenya.

Dewa Banyan yang merasuki keluarga Nim memiliki syarat. Ia hanya ingin menggunakan tubuh garis keturunan wanita saja.

Sebenarnya, pilihan tidak jatuh kepada Nim. Kakaknya Noy (Sirani Yankittikan) yang terpilih. Namun, karena ia menolak dan masuk agama Kristen, Nim-lah yang menjadi penerus garis perdukunan keluarga.

**

Kisah dimulai ketika Nim yang mengasingkan diri ke daerah pegunungan untuk membuka praktik dukunnya di sana, kembali ke desa. Willow, kakak iparnya, suami Noy meninggal.

Pada saat berada di desanya, Nim mendapatkan jika ada sesuatu yang tidak beres dengan Mink, kemenakannya (anak dari Willow dan Noy). Mink (Narilya Gulmongkolpech) adalah gadis muda cantik dan kehidupan yang menjanjikan.

Dengan wajah rupawan dan pembawaan yang ceria, Mink juga sudah memiliki kehidupannya sendiri. Ia sudah bekerja pada sebuah perusahaan dan memiliki banyak kawan.

Namun, setelah kematian ayahnya, Mink terlihat aneh. Dia sering melamun sendiri, emosinya tidak stabil, sering sakit-sakitan, bahkan dalam beberapa kesempatan ia kedapatan menyakiti dirinya.

Mink (Narilya Gulmongkolpech) asiaone.com
Mink (Narilya Gulmongkolpech) asiaone.com

Noy yang tahu sejarah keluarga khwatir jika Dewa Banyan telah memilih anak semata wayangnya sebagai penerus keluarga. Tapi, Nim tidak percaya begitu saja, kendati ciri khas "penyakit" Mink sama persis apa yang ia alami ketika Dewa Banyan menghampiri dirinya.

Tersebab Dewa Banyan tidak akan meninggalkan tubuh dari garis keturunan yang masih hidup. Apalagi Nim masih aktif menjalankan praktik perdukunan. 

Dalam pencariannya, Nim menemukan kenyataan mengejutkan. Ia menduga bahwa arwah yang memasuki Mink adalah kakak laki-lakinya yang mati akibat bunuh diri.

Setelah Nim menyelidiki lebih jauh, ternyata sang kakak jatuh cinta dengan adiknya. Alasan ia bunuh diri, karena ia tidak bisa menikahi adik kandungnya sendiri.

asiaone.com
asiaone.com

Dugaan Nim semakin kuat. Keluarga Willow ternyata memiliki garis tragedi. Semua pihak keluarga pria mati dengan cara yang tidak biasa. Ternyata itu adalah kutukan seorang pria sebelum ia mati dibunuh oleh kakek suami Noy.  

Nim juga menemukan banyak barang-barang aneh yang tersimpan di dalam lemari Mink. Barang-barang dari bekas orang yang mati penasaran.

Investigasi pun berlanjut. Nim menemukan sebuah lokasi pabrik tua bekas kebakaran. Dari situlah, Mink memungut pernak-pernik menyeramkan. Pabrik tua tersebut memiliki hubungan sejarah dengan keluarga Willow.

Syahdan, ritual pengusiran setan pun dilakukan. Nim kembali ke desanya, kuil Dewa Banyan di tengah hutan. Sementara keluarga Noy semakin kelimpungan dibuat dengan sikap Mink yang menjadi-jadi.

Sebagai gadis baik-baik ia malah memperlihatkan sikap yang menyeramkan. Seperti berlaku seperti bocah. Ia bermain perosotan dan memukul anak kecil yang menganggunya.

Pada kesempatan lain, Mink juga berbuat asusila, minum sampai mabuk dan membiarkan keperawanannya diambil oleh lelaki asing.

Setelah berhari-hari melakukan ritual, Nim baru menyadari jika "dewa" yang merasuki Mink bukanlah kakak kandungnya, tapi serombongan setan penasaran dari pabrik tua.

Nim semakin putus asa ketika mengetahui bahwa Dewa Banyan yang dipujanya juga kalah sakti. Patung pada kuil kehilangan kepala diputus oleh sosok misterius.

Akhirnya Nim pun bekerja sama dengan seorang dukun yang lebih sakti untuk menghalau setan-setan yang merasuki tubuh Nim. Akhir dari kisah ini penuh dengan adegan menyeramkan dan tragedi.

Film ini Menakutkan

intipseleb.com
intipseleb.com

Sedari awal penonton telah "dijebak" masuk ke dalam cerita. Dengan mengikuti perjalanan sekelompok tim yang membuat kisah dokumenter, penonton dibuat seolah-olah sedang menyaksikan adegan nyata.

Kesan ini semakin diperkuat dengan suasana pedesaan yang disyuting membumi dan akting natural para pemainnya.

Suasana horor dibangun secara perlahan, tapi kuat. Kehidupan para dukun dan pengikutnya yang masih percaya tahyul, menimbulkan kesan mistis yang cukup mendalam.

Lantas ketika drama keluarga terjadi, dan kerasukan mulai muncul, penonton pun seolah-olah sedang menonton live breaking news.

Dengan teknik syuting Fly-on-the-wall ala Paranormal Activity dan Cloverfield, pengambilan gambar samar membuat penonton seakan-akan melihat aksi horor dengan mata kepalanya sendiri.

Ditambah lagi dengan beberapa adegan yang terasa nyata dan mengerikan, seperti merebus anjing hidup-hidup dan memakan kecoa, berhasil membuat perut penonton mual. 

Akting Ciamik Pemeran

Pujian saya berikan kepada Sawanee Utooma. Sebagai Nim, sang dukun pewaris, Sawanee mampu memerankan sosok paruh baya yang sederhana, namun disegani.

Narilya Gulmongkolpech juga tidak kalah menawan. Usianya tergolong muda, baru 21 tahun. Namun, ia mampu memerankan tiga karakter yang berbeda, yakni sebagai gadis remaja ceria, gadis liar yang frustasi, dan gadis yang kerasukan.

Ia menunjukkan totalitas yang tidak main-main. Seperti melakoni adegan bugil dan seks ketika menjadi gadis liar, dan menjadi sosok mengerikan ala The Exorcist pada saat kerasukan.

Banyak Pesan Moral

harapanrakyat.com
harapanrakyat.com

Sebagaimana umumnya, film horor biasanya memiliki banyak pesan moral. Tapi, semua ditampilkan secara natural tanpa memberikan kesan menggurui.

Misalkan ketika Mink yang sedang kerasukan membongkar borok Noy ibunya, Nim diam saja meski terkesan kaget. Ekspresi yang ditunjukkan cukup untuk mengisyaratkan bahwa memaafkan itu penting.

Begitu pula pada adegan terakhir, ketika sebuah penggalan wawancara dikisahkan kembali. Pada saat itu, Nim berhasil membuat sebuah pernyataan pamungkas yang menyimpulkan pesan moral dari keseluruhan kisah.

Saran saya, jika Anda bukan penggemar film horor, jangan iseng-iseng menonton. Bahkan jika Anda adalah penggemar film horor yang pernah sakit jantung, jangan pula berani coba-coba.

Referensi: 1 2 3 4

SalamAngka

Rudy Gunawan, B.A., CPS

Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun