Dengan teknik syuting Fly-on-the-wall ala Paranormal Activity dan Cloverfield, pengambilan gambar samar membuat penonton seakan-akan melihat aksi horor dengan mata kepalanya sendiri.
Ditambah lagi dengan beberapa adegan yang terasa nyata dan mengerikan, seperti merebus anjing hidup-hidup dan memakan kecoa, berhasil membuat perut penonton mual.Â
Akting Ciamik Pemeran
Pujian saya berikan kepada Sawanee Utooma. Sebagai Nim, sang dukun pewaris, Sawanee mampu memerankan sosok paruh baya yang sederhana, namun disegani.
Narilya Gulmongkolpech juga tidak kalah menawan. Usianya tergolong muda, baru 21 tahun. Namun, ia mampu memerankan tiga karakter yang berbeda, yakni sebagai gadis remaja ceria, gadis liar yang frustasi, dan gadis yang kerasukan.
Ia menunjukkan totalitas yang tidak main-main. Seperti melakoni adegan bugil dan seks ketika menjadi gadis liar, dan menjadi sosok mengerikan ala The Exorcist pada saat kerasukan.
Banyak Pesan Moral
Sebagaimana umumnya, film horor biasanya memiliki banyak pesan moral. Tapi, semua ditampilkan secara natural tanpa memberikan kesan menggurui.
Misalkan ketika Mink yang sedang kerasukan membongkar borok Noy ibunya, Nim diam saja meski terkesan kaget. Ekspresi yang ditunjukkan cukup untuk mengisyaratkan bahwa memaafkan itu penting.
Begitu pula pada adegan terakhir, ketika sebuah penggalan wawancara dikisahkan kembali. Pada saat itu, Nim berhasil membuat sebuah pernyataan pamungkas yang menyimpulkan pesan moral dari keseluruhan kisah.
Saran saya, jika Anda bukan penggemar film horor, jangan iseng-iseng menonton. Bahkan jika Anda adalah penggemar film horor yang pernah sakit jantung, jangan pula berani coba-coba.