**
Kendati berasal dari keluarga ningrat, masa kecil Tien tidak semanis gelarnya. Ia harus berpindah tempat beberapa kali akibat perang yang berkecamuk di seputaran pulau Jawa.
Ia bahkan pernah diangkat anak oleh Abdul Rachman, sahabat orangtuanya yang tak memiliki anak. Namun, kejadian ini tak lama, karena Tien kecil justru sakit-sakitan. Akhirnya, ia pun dikembalikan ke orangtua kandungnya.
Sebagai sosok wanita di zaman penjajahan dengan kondisi ekonomi yang sangat terbatas, Tien tidak memiliki banyak kesempatan untuk mengenyam pendidikan.
Ia tercatat pernah bersekolah di HIS (Hollands-Inlandsche School) yang merupakan sekolah dasar bentukan Belanda untuk bangsawan bumiputra. Di situlah ia bertemu dengan Soeharto.
**
Kala itu, Soeharto remaja pindah dari Desa Kemusuk, Yogyakarta menuju Wonogiri rumah pamannya, untuk bersekolah.
Saat di sekolah, Soeharto berjumpa dengan Tien yang juga teman kelas adik sepupunya, Sulardi. Cinta bersemi pada pandangan pertama. Soeharto jatuh cinta kepada sang gadis berlesung pipit.
Namun Soeharto hanya bisa mengaburkan harapannya. Status kemangkunegaraan Tien membuatnya tidak percaya diri.
**
Beberapa waktu berlalu tanpa terasa. Soeharto sudah menjadi perwira militer dengan pangkat Letnan Kolonel. Saat itu, ia sedang bertugas di Yogyakarta.