Saleh kemudian berhenti menjabat pada 2012 akibat banyaknya desakan dari dalam dan luar negeri. Kendati demikian, pengaruh politiknya masih besar. Ia menjalankan negara dari balik layar, melemahkan pimpinan Yaman yang sah.
Malang baginya, Saleh akhirnya terbunuh setelah hubungannya dengan aliansinya dari kaum Huthi memburuk. Ia tewas dalam sebuah ledakan di rumahnya.
Perkiraan harta yang dimiliki oleh Ali Abdullah Saleh ini adalah sebesar 68,3 miliar dollar AS.
Hosni Mubarak (Mantan Presiden Mesir)
Setelah berkuasa selama 30 tahun, Hosni Mubarak akhirnya dicopot dalam sebuah demonstrasi besar-besaran pada 2011. Bukan hanya dari dalam negeri, tapi juga gelombang Arab Spring dari negara tetangga, Tunisia.
Unjuk rasa berlangsung selama 18 hari memberikan tekanan berat. Bukan saja kepada pemerintahan Mubarak, tapi juga pihak demonstran. Tercatat ratusan nyawa melayang selama periode unjuk rasa berlangsung.
Kelompok demonstran akhirnya menang, dan Muhammad Musri pun diangkat sebagai presiden. Mubarak kemudian ditangkap. Ia diadili karena dituduh membiarkan pembunuhan berlangsung.
Rezim Mubarak dianggap sebagai periode otokrasi dan kapitalisme. Korupsi merajalela dan kekuasaan mutlak berada di tangan Mubarak. Kendati demikian, ia tidak pernah dihukum berat. Presiden Abdel Fattah el-Sissi yang menggantikan Musri membebaskan dirinya dari segala tuduhan.
Memang tidak ada bukti yang mendukung harta kekayaan Hosni Mubarak. Angka 78,7 miliar dollar AS hanyalah perkiraan hasil korupsi selama ia memerintah. Sebuah laporan dari Washington Times bahkan menunjukkan angka yang lebih fantastis. Hingga 700 miliar dollar AS.
Muammar Khaddafi (Mantan Pemimpin Libya)
Khaddafi merebut kekuasaanya dari tangan pemerintahan Raja Idris pada tahun 1969. Sebenarnya Libya adalah negara yang makmur di bawah pemerintahan Raja Idris, tetapi nasionalisme bangsa Arab dan anti imperialisme sedang melanda generasi muda Libya.