Setiap tahun, Forbes selalu mengeluarkan daftar 100 orang terkaya di dunia. Itungannya berasal dari nilai asset dalam berbagai aspek. Juara pertama tetap dipegang oleh Jeff Bezos, bos Amazon.
Prestasi ini tentu membanggakan, selain prestise juga bisa menambah kepercayaan dan harga saham perusahaan. Lagipula, siapa sih yang tidak ingin berada pada jajaran posisi bergengsi ini?
Tapi, memang tidak semua orang kaya mau diekspos. Sebagian karena memang rendah hati, sebagian lagi karena merasa tidak perlu. Untuk golongan yang kedua ini, ada prinsip tersendiri.
Tidak elok jika hartanya diketahui publik.
Siapakah mereka? Asumsinya bisa saja para hartawan yang asal-usul duitnya tidak beres. Selain korupsi, mungkin juga ada politik. Tapi, semua hanya rumor saja. Meskipun, bisa saja ada benarnya.
Nah, siapa sajakah mereka?
Zine el Abidine Ben Ali (Mantan Presiden Tunisia)
Ben Ali memerintah selama 24 tahun (1987-2011). Ia menjadi presiden setelah berhasil mengkudeta presiden sebelumnya secara halus.
Sepuluh tahun pemerintahan awalnya ditandai dengan perbaikan ekonomi yang cukup sukses dari bantuan berbagai lembaga keuangan internasional. Â Sayangnya, periode emas itu juga membuka jalan besar-besaran bagi korupsi yang dilakukan oleh Ben Ali dan kroni-kroninya.
Reformasi demokrasi yang dijanjikan pun tidak pernah terealisasi. Ben Ali yang otoriter selalu sukses melenyapkan nyawa lawan-lawan politiknya. Â
Pada tahun 2011, terjadi kudeta besar-besaran akibat kondisi ekonomi rakyat Tunisia yang semakin yang sulit. Ben Ali pun melarikan diri ke Arab Saudi, hingga ia meninggal pada tahun 2019 akibat kanker prostat.
Kekayaan mantan presiden Tunisia ini diperkirakan sekitar 11,2 Miliar dollar AS.
Joze Eduardo dos Santos (Mantan Presiden Angola)
Eduardo berkuasa selama 38 tahun (1979-2017). Ia memulai aktivitas politiknya dengan bergabung dalam kelompok rahasia melawan penjajahan kolonial yang merupakan cikal bakal partai politik MPLA.
Akibat aksi politiknya, Eduardo sempat diasingkan ke Congo hingga tahun 1961. Eduardo juga pernah mengenyam Pendidikan di Uni Soviet. Ia meraih beberapa gelar sarjana teknik di sana.
Ia baru kembali ke Angola pada tahun 1970 ketika negara itu berstatus koloni Portugal. Karir politiknya lantas dibina dari awal. Mulai dari petugas radio lapangan, menjadi perwakilan di berbagai negara, hingga terpilih menjadi anggota pusat politbiro.
Setelah Angola merdeka pada tahun 1975, Eduardo memainkan peran penting. Jasanya sangat besar membuat Angola mendapatkan pengakuan dunia internasional.
Pada tahun 1979, ia pun menjabat sebagai Presiden Angola menggantikan posisi presiden pertama, Agostinho Neto. Masa jabatan 38 tahun sukses membuat dirinya sebagai salah satu mantan kepala negara terkaya.Â
Hartanya ditaksir sekitar 20 miliar dollar AS.
Ferdinand Marcos (Mantan Presiden Filipina)
Marcos menjadi presiden Filipina dari tahun 1972 hingga 1986. Marcos muda adalah seorang gerilyawan yang berperang melawan Jepang di Filipina.
Setelah Jepang berhasil diusir, ia pun menjadi politikus dan bergabung dengan Partai Nacionalista, dan mengalahkan Macapagal dalam pemilu 1965.
Rezim otoriter Marcos pun dimulai. Presiden bisa berkuasa selama mungkin. Bahkan Pada tahun 1981, Marcos menggunakan undang-undang darurat militer untuk menekan oposisi agar kekuasaannya berjalan mulus.
Di era inilah chaos politik di Filipina terjadi. Kekuasaan diatur dengan praktik politik tidak sehat, penuh dengan pelanggaran HAM. Termasuk pembunuhan tokoh oposisi Benigno Aquino, Jr.
Pada tahun 1986, Corazon Aquino, istri dari Benigno tampil sebagai lawan tanding dalam pemilu yang penuh kecurangan. Akhirnya muncullah revolusi EDSA yang damai di bawah Corazon.
Marcos tersingkir, dan melarikan diri ke Amerika Serikat. Ia tutup usia pada tahun 1989 di Hawaii, AS.Â
Harta kekayaannya ditaksir sekitar 53,1 miliar dollar AS.
Ali Abdullah Saleh (Mantan Presiden Yaman)
Abdullah Saleh berkuasa selama 12 tahun dari tahun 1990-2012. Namun, sebelumnya ia telah menjabat sebagai Presiden Republik Yaman Utara selama 12 tahun (1978-1990), sebelum negara baru Yaman terbentuk. Â
Selama masa pemerintahannya, Saleh cukup sukses menyatukan negaranya yang sering dilanda perang saudara. Tugasnya tidak mudah, Yaman juga tergolong sebagai negara Arab termiskin.
Namun Saleh punya prinsip; "Menari di atas kepala ular" mencerminkan kemampuan negosiasinya untuk menjaga stabilitas keamanan.
Sayangnya, kecintaannya terhadap uang juga menjerumuskannya. Saleh terkenal sebagai pemimpin korup di mata rakyatnya dan dunia internasional.
Saleh kemudian berhenti menjabat pada 2012 akibat banyaknya desakan dari dalam dan luar negeri. Kendati demikian, pengaruh politiknya masih besar. Ia menjalankan negara dari balik layar, melemahkan pimpinan Yaman yang sah.
Malang baginya, Saleh akhirnya terbunuh setelah hubungannya dengan aliansinya dari kaum Huthi memburuk. Ia tewas dalam sebuah ledakan di rumahnya.
Perkiraan harta yang dimiliki oleh Ali Abdullah Saleh ini adalah sebesar 68,3 miliar dollar AS.
Hosni Mubarak (Mantan Presiden Mesir)
Setelah berkuasa selama 30 tahun, Hosni Mubarak akhirnya dicopot dalam sebuah demonstrasi besar-besaran pada 2011. Bukan hanya dari dalam negeri, tapi juga gelombang Arab Spring dari negara tetangga, Tunisia.
Unjuk rasa berlangsung selama 18 hari memberikan tekanan berat. Bukan saja kepada pemerintahan Mubarak, tapi juga pihak demonstran. Tercatat ratusan nyawa melayang selama periode unjuk rasa berlangsung.
Kelompok demonstran akhirnya menang, dan Muhammad Musri pun diangkat sebagai presiden. Mubarak kemudian ditangkap. Ia diadili karena dituduh membiarkan pembunuhan berlangsung.
Rezim Mubarak dianggap sebagai periode otokrasi dan kapitalisme. Korupsi merajalela dan kekuasaan mutlak berada di tangan Mubarak. Kendati demikian, ia tidak pernah dihukum berat. Presiden Abdel Fattah el-Sissi yang menggantikan Musri membebaskan dirinya dari segala tuduhan.
Memang tidak ada bukti yang mendukung harta kekayaan Hosni Mubarak. Angka 78,7 miliar dollar AS hanyalah perkiraan hasil korupsi selama ia memerintah. Sebuah laporan dari Washington Times bahkan menunjukkan angka yang lebih fantastis. Hingga 700 miliar dollar AS.
Muammar Khaddafi (Mantan Pemimpin Libya)
Khaddafi merebut kekuasaanya dari tangan pemerintahan Raja Idris pada tahun 1969. Sebenarnya Libya adalah negara yang makmur di bawah pemerintahan Raja Idris, tetapi nasionalisme bangsa Arab dan anti imperialisme sedang melanda generasi muda Libya.
Kaum muda mulai gerah dengan kekuasaan monarki yang dianggap ketinggalan zaman. Mereka juga geram dengan korupsi yang merajalela dan kekuasaan tak terbatas Raja Idris. Kesempatan ini kemudian diambil oleh Khaddafi dan pasukannya untuk mengkudeta.
Namun, seteah berhasil menjadi Presiden, Khaddafi ternyata tidak lebih baik. Ia berkuasa secara tak terbatas dan merupakan sosok yang otoriter. Ia tak segan-segan menghabisi siapa pun yang berani menentang dirinya, termasuk kekuatan asing dari negara barat.
Ia hidup mewah dan bergelimang harta. Gerakan bawah tanah dan revolusi tak henti-hentinya mengancam diri dan pemerintahannya. Akhirya Khadaffi berhasil digulingkan pada Januari 2011 melalui demonstrasi besar-besaran.
Meskipun ia berhasil meloloskan diri, Khaddafi akhirnya ditemukan di Sirre, kota kelahirannya, pada Oktober 2011. Sang pemimpin mengalami nasib mengenaskan. Ia diamuk massa hingga meninggal.Â
Jasadnya kemudian dipamerkan di tengah pasar selama beberapa hari. Setelah itu, dikubur di tengah gurun pasir Sahara yang lokasinya dirahasiakan.
Berapa total kekayaan Khaddafi? Angkanya fantastis. Konon mencapai 224,8 miliar dollar AS.
**
Mungkin Anda masih bingung dengan jumlah kekayaan dari para mantan pemimpin ini. Untuk itu, mari kita bandingkan dengan kekayaan para Forbes Terkaya 100.
Pada posisi ke-100, ada Stephen Shwarzman. Boss Blackstone ini memiliki kekayaan sebesar 13,2 miliar dollar AS. Dan ternyata, dengan kekayaan sebesar 11,2 milliar dollar AS, mantan Presiden Tunisia, Ben Ali belum layak masuk dalam daftar Forbes 100.
Sementara dengan kekayaan yang diperkirakan sebesar 20 milliar dollar AS, mantan presiden Angola, Joze Eduardo dos Santos sudah layak masuk dalam urutan ke-49 yang setara dengan Gennady Timchenko, bos Novatek dan Sibur Holding.
Pada posisi ini, Eduardo sudah bisa menggeser posisi orang terkaya Indonesia, Hartono bersaudara yang berada pada posisi ke-54 dan 56 (18,5 dan 18,6 miliar dollar AS).
Urutan ke-10 pada Forbes 100 dipegang oleh pengusaha Larry Page. Harta bos Alphabet ini hanya 50,8 milliar dollar AS. Ia masih kalah dengan mantan presiden Filipina Marcos yang pundi-pundinya bernilai 53,1 milliar dollar AS.
Lebih lanjut, kekayaan eks presiden Yaman, Ali Abdullah Saleh telah mengalahkan posisi ke-5 orang terkaya di dunia, Carlos Helu dari Mexico.
Mantan presiden Mesir, Hosni Mubarak dengan 78,7 miliar dollar AS. Posisinya hanya beda tipis dengan Warren Buffet yang berada pada posisi ke-tiga terkaya di dunia.
Berapa nilai kekayaan Jeff Bezos sebagai yang terkaya di dunia? Hanya 131 miliar dollar AS alias 1.850 triliun rupiah jika dikurskan. Ternyata, ia masih kalah jauh dari Khaddafi, mantan pemimpin Libya yang kayanya hampir dua kali. Â
Nah, Anda pasti penasaran, berapa sih harta kekayaan mantan presiden Indonesia? Saya kira infomasinya sangat mudah ditemukan di dunia maya. Jadi, tidak perlu lagi saya sertakan pada tulisan ini. Â
Disklaimer: Tidak ada catatan atau perhitungan resmi tentang kekayaan dari para mantan pemimpin dunia. Angka yang tertulis pada artikel ini diambil dari beberapa sumber di media utama yang bisa diklik pada kolom refensi.
SalamAngka
Rudy Gunawan, B.A., CPS
Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H