Sensus pertama dilakukan oleh Inggris pada tahun 1901, menunjukkan bahwa jumlah penduduk suku Sentinel adalah 117 orang.Â
Pada tahun 2001, satu abad kemudian, sensus secara kasat mata dilakukan pemerintah India. Jumlah berkurang, hanya terdeteksi 39 orang saja (21 pria dan 18 wanita). Kesimpulan yang diambil, penduduk suku Sentinel berkisar antara 50 hingga 200 orang. Â
Tidak ada pula keterangan resmi tentang mengapa mereka begitu tertutup. Mereka benar-benar memilih hidup tanpa hubungan status dengan dunia luar.
Namun, banyak yang menduga jika hal tersebut berkaitan dengan ekspedisi pertama ke Kepulauan Andaman dan Nicobar, termasuk Pulau Sentinel Utara.
Adalah Maurice Vidal Portman, seorang perwira Angkatan Laut Inggris yang memimpin ekspedisi pada tahun 1880. Menetap di pulau tersebut selama beberapa hari, Portman dan pasukannya kemudian membawa 6 orang penduduk setempat.
Portman membawa mereka ke Port Blair, India. Tapi, kedua lansia tidak bisa bertahan lama. Mereka meninggal karena suatu penyakit. Orang pun berkesimpulan bahwa tubuh mereka rentan terhadap virus asing.
Untuk membina hubungan yang terjadi, Portman mengembalikan empat anak-anak kembali ke pulau. Tak lupa juga menyertai banyak hadiah. Tapi, sikap penduduk Sentinel Utara telah berubah. Mereka terlanjur menganggap Portman sebagai musuh, begitu pula orang-orang asing berikutnya yang datang ke sana.
Sebenarnya Portman bukanlah yang pertama meninggalkan trauma bagi suku Sentinel. Sebelumnya sudah ada kejadian buruk lainnya.Â
Menurut catatan "The Andaman Islander," karya Antropolog Sita Venkateswar, wilayah ini tak luput dari kolonialisme Inggris.