Makna filosofis dari kegigihan Don Juan menaklukkan para wanita bisa dianalogikan dalam berbagai aspek di dunia ini. Tujuan bercinta dengan wanita dari Don Juan bisa kita artikan untuk mendapatkan sesuatu yang bikin debar-debar.
Bukankah menulis di Kompasiana juga bikin debar-debar?
Intinya, sebagai penulis kita selalu dipenuhi nafsu untuk menjadi yang paling perkasa di atas ranjang Kompasiana. Ini adalah sikap Don Juan dalam dunia literasi kecil ini.
Sayangnya, tempat terbatas. Pilihan hanya bisa diberikan kepada beberapa orang saja.
Lantas, apakah yang tidak terpilih bukanlah Don Juan? Tidak, sobat!
Don Juan de la Kompasiana sejati pada pada dasarnya tidak memerlukan label dan pengakuan. Gelar Don Juan diberikan padanya tanpa melalui kompetisi akbar dunia.
Dalam kisah El Burlador de Silva, disebutkan bahwa Don Juan memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh playboy lainnya.
Don Juan tidak egois. Ia tahu diri kapan harus mundur, dan itu yang membuat banyak wanita tergila-gila padanya. Tapi, ketika ia memiliki tekad, Don Juan pantang menyerah.
Don Juan tidak pernah emosional. Ia tidak pernah cemburu kepada para lelaki yang berhasil merebut wanitanya. Karena baginya, ia tetap yang terbaik dengan ribuan pilihan yang tersedia di depannya.Â
Don Juan bukanlah bucin, ia juga tidak mengharapkan pasangannya posesif padanya. Ia menunjukkan kejujuran bahwa setiap orang memiliki kebebasan dalam memilih. Kalau ia tidak dipilih, tidak berarti ia tidak lagi perkasa.
Don Juan tidak pernah ingkar janji. Kesetiaan adalah suatu hal berbeda, dan ia tidak pernah menjanjikan kesetiaan bagi para wanitanya. Jika ia harus mundur, orang-orang tidak pernah menganggapnya sang pecundang.