Begitu pula halnya dengan Si Upin Ipin. Kepolosan mereka mungkin akan tertutup dengan bimbingan orangtua. Membuat alur cerita menjadi tidak terlalu lucu lagi.
Moral dari kisah? Dalam kehidupan sehari-hari kita bisa menjadi orangtua yang menyanyagi anak-anak. Tapi, sampai batas mana kita menyayanginya? Apakah dengan mengorbankan kemandirian anak-anak?
Unyil bisa terkenal karena ia mandiri. Upin Ipin bisa diterima karena mereka ingin belajar.
Tidakkah sebagai orangtua, kita menginginkan anak kita setenar Unyi, Ipin, dan Upin?
Atau masihkah kita belum sadar pesan moral dari tayangan yang sudah ada sejak zaman bapakmu itu?
SalamAngka
Rudy Gunawan, B.A., CPS
Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H