Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengapa Si Unyil dan Upin-Ipin Tidak Punya Ayah Bunda?

21 Agustus 2021   12:09 Diperbarui: 21 Agustus 2021   12:14 2841
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sana Opah memberikan kado berupa foto keluarga mereka. Kak Ros yang masih kecil, dan Upin Ipin yang masih bayi tampak digendong oleh dua orang dewasa yang wajahnya tidak jelas. Disebutkan pula jika ayah mereka adalah tentara yang bernama Abdul Salam.

Pada musim ke-8 dalam episode "Kenangan Mengusik Jiwa," keberadaan ayah Upin Ipin kembali ditegaskan. Konon ia gugur dalam tugas.

Sementara ibu Upin Ipin sendiri pertama kali disebutkan dalam episode "Hari Ibu." Pada saat itu Upin Ipin kebingungan karena seluruh temannya telah menyediakan kado buat ibunya.

Akhirnya Opah dan Nenek pun membawa mereka berdua berziarah ke makam kedua orangtua mereka untuk memperingati hari ibu. Tidak disebutkan mengapa ibu mereka meninggal. Hanya dikisahkan tentang sosok ibu mereka yang baik hati dan punya tahi lalat seperti neneknya. Tiada pula nama dari ibu mereka.

Sebuah kisah bisa dibawa ke arah mana saja sesuai keinginan dan kebutuhan produser, sutradara, dan pasar.

Namun, fakta sesungguhnya meninggalnya orangtua Upin Ipin gegara tenggat waktu. Kala itu pihak Les Copaque selaku produser sudah harus buru-buru menayangkan episode pertama terkait dengan tenggat waktu penayangan.

Beberapa tokoh telah dibuat, tapi bukan ayah bunda Upin Ipin. Jadilah "pembunuhan" karakter ayah bunda dari kedua anak malang ini.

**

Menarik untuk melihat bagaimana si Unyil beserta Upin Ipin menjadi terkenal tanpa orangtua mereka. Andaikan ada, apakah karakter mereka bisa sekuat sekarang?

Orang tua adalah penentu kebijakan. Tentu dengan kehadiran mereka, konflik dalam cerita bisa saja berbeda.

Si Unyil mungkin tidak akan leluasa keliling-keliling kampung. Bisa saja kedua orangtuanya membutuhkan dirinya untuk bekerja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun