Undang-undang pornografi dibuat agar warga +62 tidak boleh main asal pajang aurat. Dampaknya panjang, tentu tidak baik.
Baca juga:Â Mungkin Kita Harus Belajar dari Pariman
Tapi, seberapa kenceng aksi Dinar Candy hingga bisa bikin Engkong ngenceng, itu masalah pribadi.
Tiga puluh tahun yang lalu, seorang kawan kuliah menelpon saya. Isinya ajakan menonton pawai telanjangan di kampus sekolah.
Kala itu, Acek masih kuliah di Amerika. Festival di kampus itu adalah bentuk dukungan kepada kaum LGBT.
Bagi remaja yang masih ting-ting, jelas aksi semacam ini bisa bikin diri bergeming. Membayangkan para gadis cantik tanpa busana, otong mana yang tidak berdering.
Jangan bayangkan ada huru-hara. Atau ramai penonton. Acek dan teman-teman yang duduk di pinggir jalan menanti kehadiran mereka akhirnya malu sendiri.
Lucunya lagi, ketika rombongan bahenol yang melintas melambaikan tangan, Acek tidak merasakan apa-apa. Pun kawan yang ditanya, mengaku tidak ngenceng.
Jangan salah paham ya, sampai hari ini Acek masih perkasa. Dan mampu minum susu tiga kali sehari.
Baca juga: "Su Nu Jing" Kitab Seks yang Lebih Kamasutra dari Kama Sutra
Apa yang terjadi?