"Saya tidak kenal nama itu sama sekali," jawab Alex .
Dahlan Iskan kenalannya banyak. Satu mantan Menteri asal Palembang, lima pengusaha Tionghoa terkenal Palembang, dan satu marga Tio di Palembang.
Hasilnya nihil.
"Saya tidak kenal Akidi, tetapi sebagai sesama marga Tio, saya bangga," ungkap pengusaha tersebut.
Tentunya di zaman sekarang tidaklah susah mencari tahu. Andaikan Akidi adalah koruptor, tentu BIN hingga KPK sudah lebih dulu tahu.
Sayangnya, uang 2T yang disumbangkan memang ikhlas adanya. Konon ia adalah orang kedua di dunia yang menyumbang terbanyak atas nama pribadi setelah Bill Gates.
Lantas, mengapa ia bukan orang nomor dua terkaya di dunia?Â
Tentu kekayaan dan keikhlasan berbeda jauh takarannya. Satu milik dunia, lainnya milik surga. Lagipula Akidi sudah bahagia di atas sana.
Yang jelas Akidi bukanlah pengusaha ecek-ecek. Prof. Hardi Darmawan yang ikutan menjadi dermawan, punya kisahnya.
Akidi adalah pengusaha sukses. Ia pernah punya pabrik mebel, pabrik kecap, perkebunan kelapa sawit, dan juga pengusaha kontraktor.
Sumber lain lagi mengatakan jika Akidi adalah pengusaha kontainer dan memiliki kapal. Jika disimpulkan, hanya satu kata yang tepat bagi Akidi. Ia adalah konglomerat.