Restoran Vietnam tentunya menarik untuk dikunjungi. Apalagi ternyata di dalamnya ada tempat karaokenya (KTV). Tapi, sembunyi-sembunyi.
Pandemi menyerang, syahwat meradang. KTV menyediakan gadis penghibur, hidung para lelaki berubah belang.Â
Sang gadis itu pun digilir. Dari satu KTV ke KTV ilegal lainnya. Sang gadis itu pun rela, sebab ia sudah merasa aman.
Padahal ada gejala Covid yang ia rasakan. Tapi, harusnya aman, sebab hasil PCR negatif. Ia urung memeriksakan diri.
Ternyata covid yang dibawa itu varian Delta yang ganas. Terindikasi 98 orang pun ditulari.
Karena sudah lelah "bekerja keras," akhirnya ia menyerah. Gejala covid semakin parah.
Sang gadis pun pergi ke klinik. Hasilnya, positif. Lantas disuruh ngaku dan ketemu siapa saja.
Timbullah masalah baru bagi sang gadis. Ia datang sebagai turis, tapi kerjaannya miris.
Apalagi saat ini, jual diri di Singapura itu ilegal. Hebohlah satu negara ini.
Tempat legal prostitusi saja diliburkan. Pemilik KTV tak bisa berkelit. Para pria hidung belang pun panik.
Baca juga:Â Sebuah Kisah dari Geylang, Prostitusi Legal di Negeri Singa