Kecintaannya terhadap penelitian vaksin kemudian menjadikannya sebagai salah satu sosok inspirasional di tengah serangan Corona.
**
Sarah terlihat kaget dan tercengang atas sambutan yang diberikan baginya. Momen tersebut ia gambarkan sebagai sesuatu yang benar-benar luar biasa. Sorakan terdengar hingga ke luar lapangan.
Namun, dengan penuh rendah hati, Sarah mengucapkan;
"[...] Tepuk tangan meriah itu saya anggap tidak hanya kepada saya. Itu ditujukan sebagai rasa terima kasih atas vaksin dan vaksin lainnya dan semua yang terlibat di dalamnya." Â
**
Tentu tidak semua orang menyukai "aksi bodoh" Sarah. Para penganut faham kapitalis akan menyatakan hal tersebut sebagai aksi pengkhianatan terhadap sistem tua yang telah merajalela selama ini.
Tapi, Sarah sepertinya tidak peduli. Baginya, mahkota peradaban yang sesungguhnya tidak terletak pada paten maupun fulus yang membingkainya. Adalah kesehatan dan kemanusiaan yang terpenting.
Apa yang dilakukan oleh Sarah adalah bukti tak terbantahkan bahwa masih ada harapan cerah di tengah keterpurukan.
Masih ada sesuatu yang jauh lebih besar dari sekedar harta duniawi. Itu adalah Nurani. Sesuatu yang membedakan kita dari virus.
Gila Lu, Sarah Gilbert! Duit Vaksin Dilepas Begitu Saja! Tapi, Terima Kasih dan Rasa Hormatku yang Tinggi Bagimu!