Sesuatu yang telah diperebutkan banyak orang. Sesuatu yang merupakan iming-iming dalam industri besar kesehatan. Sesuatu yang merupakan hasil supermahakayaraya, simbol angkara murka kerakusan bisnis kapitalis kesehatan, seperti yang dikeluhkan oleh banyak pihak.
Apa dampaknya?
Vaksin AstraZeneca dapat diproduksi dengan harga yang lebih murah. Kelihatannya sederhana, tapi sejauh ini vaksin tersebut telah diproduksi sebanyak 500 juta dosis ke seluruh dunia.
Dengan kenyataan bahwa amukan virus belum mereda, bahkan cenderung naik kembali, produksi vaksin masih terasa belum cukup-cukup.
**
Bersama Catherine Green, mereka berdua adalah ilmuwan sejati di balik pengembangan vaksin AstraZeneca. Keduanya bekerja di belakang layar dalam keheningan.
Sarah memimpin tim pengembangan awal, sementara Green bertanggung jawab terhadap produksi batch pertama hingga tahapan uji klinis.
Ilmuwan wanita ini lahir di Northamptonshire, 59 tahun yang lalu.
Ayahnya adalah seorang pegawai pabrik dan ibunya adalah seorang guru bahasa Inggris. Sarah menyelesaikan pendidikan Doktoralnya dan bekerja di pusat penelitian bir.
Setelah itu, ia kemudian bekerja di Universitas Oxford sebagai anggota peneliti. Ia tidak mendapatkan tugas khusus, hingga terlibat dlam penelitian genetika malaria.
Dari situ, pekerjaanya mengarah kepada pembuatan vaksin malaria. Dari sanalah semuanya berawal.