Kali ini Anda mungkin bisa benar-benar ilfil. Tersebab yang penulis maksudkan di sini adalah "tidur" dalam arti bercinta.
Perselingkuhan di kantor atau "office affair" adalah isu yang tak akan pernah hilang diredam waktu. Namun, isu yang selalu dianggap receh, kini sudah tidak lagi remeh-temeh.
Jelas, perselingkuhan di kantor bukan hal yang baik. Anda bisa membuat seratus daftar keburukan, dan semua sahih adanya.
Penyebabnya juga bisa bermacam-macam; dari hanya sekedar kesepian hingga iseng-iseng buah durian. Anda bisa membuat seribu daftar alasan, dan semuanya tidak bisa diterima.
Salah satu yang penulis soroti adalah masalah "tidur dengan bos." Perselingkuhan memang didasari oleh dua faktor, yakni individu dan lingkungan kerja.
Kerap kita mendengarkan kabar jika seorang bos adalah pribadi yang menjijikkan. Ia senang menggunakan otoritasnya untuk menekan bawahan yang menjurus kepada pelecehan seksual.
Tapi, di sisi lain ada juga keajaiban. Cinta bisa bersemi di ladang sunyi. Alias tanpa alasan seorang wanita bisa jatuh cinta dan menyerahkan segalanya kepada si bos.
Baca juga:Â Jatuh Cinta dengan Bos, Tidak Ada Salahnya, Kok!
Anda bisa menelusuri om gugel. Kata kunci ini sudah terlalu banyak. Dari prahara, hingga tip. Dari tragedi, hingga nasehat. Semuanya tidak asing lagi.
Untuk itu, bagi kaum wanita, ada baiknya mengenal tanda-tanda jika bos Anda sudah mulai kepincut dengan kamu;
Pertama; Gunakan Instingmu
Lynn Taylor, penulis buku Tame Your Terrible Office Tyrant, berkata bahwa insting adalah campuran antara informasi, perasaan (emosi), dan fisik. Jika Anda memiliki sebuah perasaan bahwa bosmu sedang mengincar kamu, Anda seharusnya berhati-hati. Jika perasaan tersebut mulai terasa tidak nyaman, maka Anda benar.
Baca juga: 6 Resep Rahasia yang Bikin Orang Sekantoran "Klepek-klepek" (jomlo only)
Kedua; Rayuan
Bos memiliki kuasa untuk mengajak siapa saja untuk berbicara mengenai urusan kerja. Jika waktu yang diluangkan denganmu terlalu lama, maka bandingkanlah dengan teman kerjamu.
Kamu juga bisa menilai hal-hal apa yang dibicarakan. Jika benar-benar krusial dan informatif, maka itu berarti aman. Namun, jika pembicaraan mengarah ke hal yang ngalor-ngidul, apalagi ke masalah pribadi, berarti alarm sudah harus siap terpasang. Itu adalah rayuan.
Baca juga:Â Bukan Hanya Perselingkuhan, Pelecehan Seksual juga Banyak Terjadi di Kantor
Ketiga; Bahasa Tubuh
Perhatikan pula bahasa tubuh. Lihat perbedaan sikapnya kepada temanmu dan dirimu. Jika sang bos mulai terkesan berlebihan, seperti menjaga jarak yang terlalu dekat atau sering menyentuh, maka sebaiknya berhati-hati.
Mata juga tidak bisa berbohong. Susah dijelaskan, tapi cara yang terbaik adalah dengan melihat kerlingan matanya. Jika sering melihat ke arah kamu, itulah tandanya.
Baca juga: Sudah Punya Selingkuhan Belum? Ayo Jawab 7 Pertanyaan Ini Jika Berani
Keempat; Mengetes Air
Sebagai atasan, wajar jika bos kamu meminta dirimu memberi masukan. Tapi, jika sudah masuk ke arah pribadi, seperti cara berpakaian, parfum, atau tempat makan malam yang enak, maka bisa jadi itu hanya pancingan.
Jika dibiarkan terlalu jauh, bisa saja sang bos akan melanjutkan ke masalah pribadi lainnya, seperti urusan ranjang dengan istrinya, atau kehidupan seksualnya yang biasanya hambar.
Jangan jadi kepo, itu adalah jebakan bagi dirimu untuk masuk ke dalam perangkapnya. Jika sudah demikian, langkah selanjutnya biasanya akan lebih pribadi lagi.
Baca juga: Suami Menyewa Jasa Prostitusi, Apa yang Dilakukan Istri?
Kelima; Terlalu Sering Memberikan Hadiah
Wajar bagi bos untuk memberikan oleh-oleh atau hadiah pada momen tertentu kepada para karyawannya. Tapi, jika hadiah hanya ditujukan padamu, maka kamu spesial baginya.
Jangan terbawa emosi dengan hadiah yang diberikan. Tidak perlu membuangnya, tapi jangan ditunjukkan di kantor. Jangan biarkan kamu merasa berhutang budi kepadanya yang akhirnya bisa membuatmu terlibat lebih dalam lagi.
Baca juga:Â Mendobrak Mitos Perselingkuhan adalah Ranah Kaum Lelaki
**
Kisah seperti ini tidak ada habisnya, dan sering menempati urutan atas daftar kecurigaan. Cinta memang tidak pandang bulu, ia bisa menjadi apa dan siapa saja.
Anda memang perlu berhati-hati, tetapi liat juga sisi realistisnya. Jangan sampai itu hanya sebatas kecurigaan tidak terbukti dan berkembang menjadi gosip kantor.
Tersebab "Tidur dengan bos" tidak selamanya adalah aksi nyata. Ia bisa saja hanya merupakan isu semata. Menjadi gosip murahan yang tidak bermoral. Baik dalam bentuk sinisme ataupun dalam bentuk candaan.
Baca juga: Lelucon Seks, Jangan Sampai Refleks, Semuanya jadi Kompleks
Terkadang isu ini juga bisa dijadikan alat propaganda politik kantor. Namun, Anda harus menyadari bahwa konsep seperti itu adalah merupakan bagian dari lelucon seksis yang tidak lucu. Ada KUHP-nya,Â
"Tindakan Perbuatan Tidak Menyenangkan dan Pencemaran Nama Baik. Pasal 310 ayat (1).
SalamAngka
Rudy Gunawan, B.A., CPS
Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H