Wajar bagi bos untuk memberikan oleh-oleh atau hadiah pada momen tertentu kepada para karyawannya. Tapi, jika hadiah hanya ditujukan padamu, maka kamu spesial baginya.
Jangan terbawa emosi dengan hadiah yang diberikan. Tidak perlu membuangnya, tapi jangan ditunjukkan di kantor. Jangan biarkan kamu merasa berhutang budi kepadanya yang akhirnya bisa membuatmu terlibat lebih dalam lagi.
Baca juga:Â Mendobrak Mitos Perselingkuhan adalah Ranah Kaum Lelaki
**
Kisah seperti ini tidak ada habisnya, dan sering menempati urutan atas daftar kecurigaan. Cinta memang tidak pandang bulu, ia bisa menjadi apa dan siapa saja.
Anda memang perlu berhati-hati, tetapi liat juga sisi realistisnya. Jangan sampai itu hanya sebatas kecurigaan tidak terbukti dan berkembang menjadi gosip kantor.
Tersebab "Tidur dengan bos" tidak selamanya adalah aksi nyata. Ia bisa saja hanya merupakan isu semata. Menjadi gosip murahan yang tidak bermoral. Baik dalam bentuk sinisme ataupun dalam bentuk candaan.
Baca juga: Lelucon Seks, Jangan Sampai Refleks, Semuanya jadi Kompleks
Terkadang isu ini juga bisa dijadikan alat propaganda politik kantor. Namun, Anda harus menyadari bahwa konsep seperti itu adalah merupakan bagian dari lelucon seksis yang tidak lucu. Ada KUHP-nya,Â
"Tindakan Perbuatan Tidak Menyenangkan dan Pencemaran Nama Baik. Pasal 310 ayat (1).
SalamAngka