Baca juga: 6 Resep Rahasia yang Bikin Orang Sekantoran "Klepek-klepek" (jomlo only)
Kedua; Rayuan
Bos memiliki kuasa untuk mengajak siapa saja untuk berbicara mengenai urusan kerja. Jika waktu yang diluangkan denganmu terlalu lama, maka bandingkanlah dengan teman kerjamu.
Kamu juga bisa menilai hal-hal apa yang dibicarakan. Jika benar-benar krusial dan informatif, maka itu berarti aman. Namun, jika pembicaraan mengarah ke hal yang ngalor-ngidul, apalagi ke masalah pribadi, berarti alarm sudah harus siap terpasang. Itu adalah rayuan.
Baca juga:Â Bukan Hanya Perselingkuhan, Pelecehan Seksual juga Banyak Terjadi di Kantor
Ketiga; Bahasa Tubuh
Perhatikan pula bahasa tubuh. Lihat perbedaan sikapnya kepada temanmu dan dirimu. Jika sang bos mulai terkesan berlebihan, seperti menjaga jarak yang terlalu dekat atau sering menyentuh, maka sebaiknya berhati-hati.
Mata juga tidak bisa berbohong. Susah dijelaskan, tapi cara yang terbaik adalah dengan melihat kerlingan matanya. Jika sering melihat ke arah kamu, itulah tandanya.
Baca juga: Sudah Punya Selingkuhan Belum? Ayo Jawab 7 Pertanyaan Ini Jika Berani
Keempat; Mengetes Air
Sebagai atasan, wajar jika bos kamu meminta dirimu memberi masukan. Tapi, jika sudah masuk ke arah pribadi, seperti cara berpakaian, parfum, atau tempat makan malam yang enak, maka bisa jadi itu hanya pancingan.
Jika dibiarkan terlalu jauh, bisa saja sang bos akan melanjutkan ke masalah pribadi lainnya, seperti urusan ranjang dengan istrinya, atau kehidupan seksualnya yang biasanya hambar.
Jangan jadi kepo, itu adalah jebakan bagi dirimu untuk masuk ke dalam perangkapnya. Jika sudah demikian, langkah selanjutnya biasanya akan lebih pribadi lagi.
Baca juga: Suami Menyewa Jasa Prostitusi, Apa yang Dilakukan Istri?