Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Asal Mula Istilah "ABS", Perintah Soekarno hingga Tari Lenso

10 Juli 2021   10:47 Diperbarui: 10 Juli 2021   10:48 651
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ternyata band ini menjadi kesayangan Soekarno. Ia selalu memuji penampilan mereka, dan tidak pernah lagi kepincut dengan band yang didatangkan dari luar istana.

Band ini seolah-olah dibentuk untuk kepentingan Soekarno sendiri. Tidak untuk umum, terkecuali acara yang dilaksanakan oleh anggota pengawal sendiri. Itu pun harus atas izin Soekarno.

Band ini tidak saja hanya beraksi dalam negeri. Mereka pun sudah malang melintang ke luar negeri, mengikuti jejak perjalanan sang bapak.

Wakil Komandan Tjakrabirawa, Maulwi Saelan pernah mengisahkan perjalanannya ke Roma, Italia.

Sewaktu acara makan malam atas undangan seorang kaya terpandang di Italia, Soekarno dan rombongannya diajak memasuki sebuah aula. Di sana para tamu melepas kepenatan dengan berpesta dan berdansa.

Sebagai pembuka, musisi Italia melantunkan lagu berirama Waltz. Semua orang mulai berdansa, kecuali Soekarno yang tampak gelisah berbincang dengan tuan rumah.

Setelah acara pertama selesai, sontak Bung Karno langsung meminta grup bandnya untuk "mengkudeta" para musisi Italia. Jadilah irama cha-cha mengiringi lenso yang digandrungi Soekarno.

Band asal Italia itu tidak pernah lagi tampil pada malam tersebut. Soekarno menguasai panggung dengan grup band andalannya.

Soekarno memberikan nama Die Brul Apen. Artinya Monyet yang Terus Mengerang. Kendati Soekarno sangat mengagumi band besutannya, tidak berarti para pemain band itu senang.

Mereka kadang mengeluh satu sama lain, betapa bosannya memainkan satu irama musik selama berjam-jam. Tapi, itulah perintah Bung Karno; Cha-cha atau tidak ada.

Sejak saat itu, muncullah istilah Asal Bapak Senang alias ABS. Suatu waktu, ketika Soekarno baru saja selesai bertemu dengan para mahasiswa, acara ramah-tamah pun dimulai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun