Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengapa Uang Jin, Dimakan Setan?

2 Juli 2021   05:51 Diperbarui: 2 Juli 2021   05:55 5136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam konferensi pers David berkata; "Banyak orang yang hidup susah. Aku tidak akan menggunakan uang ini untuk berfoya-foya. Aku ingin hidup sederhana, dan uang ini bisa bertahan lama untuk istri masa depanku hingga anak-anakku."

Tapi, apa yang dikatakan berbanding terbalik dengan kenyataan. Di malam ia menerima uang tersebut, empat miliar rupiah langsung dihabiskan dalam semalam. Demi sebuah pesta meriah di Las Vegas.

Dalam setahun David menghabiskan separuh uangnya. Kali ini giliran sebuah rumah mewah, puluhan mobil mewah, dan barang mahal lainnya. 

David bahkan terjerumus narkoba. Istri barunya ternyata adalah pecandu. Pada tahun 2006, hanya lima tahun setelah menjadi kaya, David kembali jatuh miskin.

Ia kehilangan rumah mewahnya, hingga harus menyewa sebuah rumah kumuh. Istrinya pun meninggalkan David di panti jompo. Dua tahun kemudian, David meninggal dunia. 

Apa yang dialami oleh David hanyalah salah satu contoh. Masih banyak kisah yang mirip dari para pemenang lotre yang tersebar di dunia maya.

Lotre bisa mengubah hidup Anda. Tidak semuanya pemenang yang bernasib sama dengan David. Tentu, ada juga yang bijak menjaga kekayaannya.

Namun, perilaku seseorang cenderung boros jika mendapatkan uang yang tidak datang melalui proses jerih payah. Hal ini diungkapkan oleh Guido Imbens, Bruce Sacerdote, dan Donad Rubin dalam penelitian tahun 2001.

Para ekonom dan ahli statistik ini meneliti pemenang lotre selama 10 tahun terakhir. Hasilnya adalah memenangkan lotre tidak membuat orang kaya. Mereka bahkan hanya menunggu kapan waktu yang tepat untuk bangkrut.

Penelitian mereka juga mengungkapkan bahwa para pememang akan kehilangan setengah uangnya dari gaya hidup yang boros dan investasi yang salah. Setengahnya lagi dihabiskan oleh orang-orang terdekat mereka.

Dalam kasus David, jika dihitung, makai a menghamburkan 211 juta rupiah setiap harinya. Jumlah yang sangat banyak untuk gaji setahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun