"[...] dan untuk menjadi seorang yang cinta dan loyal terhadap Indonesia, seseorang tidak perlu menanggalkan latar belakang budaya Tionghoa."
Kutipan ini berasal dari seorang politisi dan juga tokoh perjuangan bangsa. Namanya Siauw Giok Tjhan.
**
Tanggal 4 November 1965, pukul 04.00 pagi.
Rumah di Kawasan Menteng, Jakarta diobarak-abrik sekelompok tentara bersenjata lengkap. Seluruh keluarga yang tinggal di sana gemetar ketakutan.
Tapi, mereka tidak bisa melakukan apa-apa ketika sang ayah diangkut dengan mobil bak terbuka. Tidak tahu kemana.
"Saya masih berusia 9 tahun, sebagai anak kejadian tersebut menimbulkan trauma. Ayah dibawa entah kemana, kami semua khwatir apakah ia akan kembali pulang," ujar Siauw Tiong Djin, putra dari Siauw Giok Tjhan.
**
Itulah sekilas kejadian di rumah Siauw Giok Tjhan. Ia adalah tertuduh PKI.
Siauw memang terdaftar sebagai anggota tetap parti tersebut. Ia bergabung ketika Surat Kabar Harian Rakjatnya dibeli oleh PKI, pada tahun 1953.