Tidak ada yang memperhatikan sang gadis polos itu. Tidak ada pula yang keberatan dengan kehadirannya. Ia hanyalah seorang pegawai kecil di dalam perusahaan besar.
Kecuali Gupta...
Nafsu bejatnya muncul. Widya yang lugu hendak ia taklukkan. Kuda binal terasa mudah, Gupta ingin mencicipi gadis baik-baik, dan Aryo pun diberikan tugas.
"You bisa atur?" Tanya Gupta singkat.
Dengan ambisinya, Aryo menyanggupinya. Ia tidak lagi berpikir waras, tidak ada lagi nurani dalam naluri.
Aryo pun mendekati Widya. Kebetulan mereka berada dalam grup proyek yang sama.
Bunga yang baru mekar membutuhkan kumbang. Lelaki idaman yang baik dan penuh perhatian. Setelah beberapa kali pendekatan, Widya mulai jatuh hati dengan seniornya. Aryo kelihatan baik dengan perhatiannya.
Namun, bagi Aryo cinta hanyalah ilusi. Tidak perlu ada hingga ia berhasil mengumpulkan pundi-pundi. Masih banyak wanita di luar sana yang bisa ia taklukkan. Widya terlalu mudah untuk ditangani.
Satu-satunya alasan ia "mencintai" Widya, adalah demi kejayaan. Nafsu bejat Mr. Gupta adalah kunci kemenangan.
Widya harus ia beri pelajaran. Memaksanya matang, agar ia tahu beratnya kehidupan ibu kota. Toh, persekot dari Gupta akan membantunya melewati gelapnya malam.
Cinta di mulut tak sama dengan di hati. Sayang bagi widya tidak sesuci hati Aryo.