Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ketika Koes Plus Didaulat Jadi "James Bond" di Era Soekarno dan juga Soeharto

17 Juni 2021   19:54 Diperbarui: 17 Juni 2021   19:59 886
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketika Koes Ploes Didaulat Menjadi James Bond di Era Soekarno dan Soeharto (eventori.id)

Popularitas mereka setara dengan Rahmat Kartolo dan Alfian. Bedanya, lagu Koes Ploes lebih milenial. Mirip BTS di zamannya.

Sayangnya, rock n roll terlalu kebarat-baratan. Tidak patriotik, tidak nasionalis, dan anti revolusi. Tekanan pun menjadi-jadi, piringan hitam turut dibakar. Aksi unjuk rasa diprakarsai PKI, Koes Bersaudara jadi musuh komunis.

Lantas, apakah atas dasar nasionalisme, musisi legendaris dengan jutaan penggemar itu pantas dijebloskan?

Jawabannya terkuak 40 tahun kemudian. Dalam buku Kisah dari Hati: Koes Ploes Tonggak Industri Indonesia, karya Ais Suhana (2014).

Dalam buku tersebut tertulis, "[...], jika bukan karena peristiwa G30S, Koes Bersaudara hampir pasti dikirim ke Malaysia untuk sebuah misi rahasia negara."

Hal senada juga diungkapkan oleh Yon Koeswoyo. Bahwa Koes Bersaudara telah dirancang sebagai "korban," karena membawakan lagu-lagu The Beatles.

Pada masa-masa akhir era Soekarno, memang Indonesia sedang bersitegang dengan Malaysia. Soekarno menuduh negara Jiran itu sebagai boneka bentukan Inggris Raya.

Konfrontasi pun terjadi secara langsung. Amunisi dikumpulkan, kampanye digencarkan, musisi pun jadi agen rahasia negara.

Tujuannya, menghimpun kekuatan pro Indonesia, menyusupkan seni dan budaya, dan menghujam negara tetangga dengan panggung musik dan musisi Indonesia.

Jika memang demikian, mengapa Koes Bersaudara harus dijebloskan ke dalam Rutan Glodok selama tiga bulan? Jawabannya adalah efek dramatisir.

Harus terbentuk opini bahwa pemerintah Indonesia "benci" Koes Bersaudara, agar mereka lebih leluasa beraksi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun