Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Ini 5 Mantra Asmaragama agar Tulisan di Kompasiana Laku Terbaca

15 Juni 2021   05:01 Diperbarui: 15 Juni 2021   05:16 4503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mantra Asmaragama, Agar Tulisan di Kompasiana Laku Terbaca (tradaya.com)

Turu mimpi menjadi roso, roso sirasamu, si adiku

Si jabang bayi? ... (sebut namamu)

Mandaja atuhumayyani kun lanuk minal khota

Masalama malu biyar solallohu alaihi wassalim...

Ini adalah mantra, yang sering kujanjikan kepada teman-teman Kners. Bukan agar tulisan jadi AU. Itu mimpi di siang kelabu. Tapi, ini adalah mantra bagi nun jauh di sana.

Baca juga: Mantra Gatholoco, dan Hikayat Keperkasaan Raja Jawa Kuno

Namanya Aji Asmara Tantra. Atau mantra gaib untuk bercumbu dengan pasangan yang kita inginkan. Tapi, ada syaratnya:

Untuk kali pertama, bacakan selama 7 malam berturut-turut tanpa putus. Setelah itu, bisa disambung dua hingga tiga hari sekali.

Darimana kudapat? Ini adalah warisan Raja Jawa Kuno. Merindukan si doi nun jauh di sana. Bercinta serasa nyata alami, meski hanya dalam mimpi.

Dus, apa hubungannya agar tulisanmu laku di Kompasiana? Terkait dengan keahlianku sebagai Kamasutra (dan sedikit angka).

Baca juga: Membangun Penjenamaan di Kompasiana dengan Hikayat Gatholoco

Ilmu Asmaragama adalah milik para Raja Jawa Kuno. Ia dibeberkan dalam buku Gatholoco, Rahasia Ilmu Sejati dan Asmaragama, karya Dhamar Sasangka (2013).

Ada kemiripan dengan ilmu Kamasutra yang biasa saya anggit. Mengandaikan diri sebagai penulis yang akan bercinta dengan para pembacanya.

Bagaimana agar hasrat syahwat menulis ditransformasikan sebagai kebutuhan dan kesenangan. Bagaimana juga membuat para pembaca mendapatkan orgasme literasi.

Baca juga: Menulis Sebagai Ajang Bercinta, Mencapai Orgasme Literasi

Asmaragama terdiri dari lima bagian, mari kita ulik satu-persatu;

Asmaratantra;

"Pasangan memiliki perasaan yang berbeda saat hendak mulai bercinta. Pada saat persenggamaan akan dimulai, maka getaran di hati akan mulai terasa. Perasaan ini akan terus bertahan hingga proses intim terjadi."

Pada saat mulai menulis, bayangkanlah selera pembacamu. Apa yang mereka inginkan. Topik pilihan hingga tren yang lagi viral bisa menjadi acuan.

Namun, jika dibahas dari sisi yang sama dengan penulis lain, akan terasa membosankan. Cobalah pendekatan yang berbeda dan unik.

Sebagai contoh, Euro 2020 sedang berlangsung. Menonton pertandingan Italia vs Turki. Jangan bahas susunan atau strategi tim. Istrimu akan kebosanan.

Mama: "Pa, aku senang lihat pemain turki, mereka gagah-gagah, ya?"

Papa: "Iya,Ma. Aku tahu rahasia tubuh mereka segar dan bugar. Aku praktikkan ya. Kalau berhasil, hadiahnya apa?..."

Mama: "ih, papa genit," (lampu mulai redup).

Jadilah tulisan; "Meskipun kalah dari Italia, ini Rahasia Keperkasaan Pemain Bola Turki."

Dijamin istri akan duduk tenang membaca tulisanmu hingga akhir. Jangan pernah menyertakan madu merek "Ko***a" sebagai solusi. Sudah banyak dibahas.

Asmaraturida;

"Suami-istri tidak boleh kaku satu sama lain. Percintaan harus dibarengi dengan canda tawa yang bisa mencairkan suasana."

Artinya, tulisan yang kaku dan membosankan sebaiknya dihindari. Dengan kata lain, tulisan harus diisi dengan bahasa ringan dan diselingi humor.

Kalaupun dirimu adalah penggemar tulisan ilmiah, janganlah berpikir bahwa para pembaca sepintar dirimu. Kehebatan seorang penulis jika mampu menjadikan tulisan yang berat, ringan dibaca.

Sebagai contoh, Cara Bikin Laptop Gak Lemot Lagi. Ini adalah Topil di Kompasiana yang kurang diminati. Tersebab istrimu tidak paham teknologi. Ia maunya beres.

Mama: "Pa, laptopku lemot."

Papa: (juga tidak paham teknologi), "nanti kita bawa ke tukang servis ya, beib."

Mama: Ih, gak mau. Maunya sekarang."

Dalam kebingungan jadilah sebuah tulisan; "Ini 10 Hadiah Idaman buat Istri yang Laptopnya Sedang Lemot."

Dijamin istrimu akan kegirangan dan membacanya hingga akhir. Sembari mencari apa yang bisa aku minta di antara 10 pilihan suami.

Asmaranala;

"Suami istri harus saling memberi dan menerima. Hal ini terjadi sebagai wujud keterikatan batin."

Pembaca memiliki banyak ketertarikan. Namun, ada skala prioritas. Manusia hanya ingin mendengarkan apa yang ia rasakan benar.

Cara terbaik adalah mengulik sebuah tulisan dari dua sisi yang berbeda. Jika terasa sulit, janganlah sekali-sekali memaksakan opini yang tegas. Buatlah mengambang, agar pembaca merasa menjadi bagian dari tulisanmu.

Sebagai contoh, Setop Pelecehan Seksual. Pikiran umum adalah: Wanita korban, lelaki pelaku. Padahal ada juga lelaki yang muncul sebagai korban.

Rawang juga terjadi adu mulut. Sebagaimana kasus Gofar Hilman dan fansnya. Ada yang pro ke pihak korban, ada juga yang pro ke pihak pelaku. Takada akhirnya.

Mama: "Pa, kalau papa sampai melecehkan wanita lain, mama tidak akan pernah memaafkan!"

Papa: "Tenang ma, hanya satu wanita yang akan papa 'lecehkan.' Dan itu kamu, sayang."

Terbitlah artikel: "Cara 'Melecehkan' Istri agar Ia Puas, Kamu Lemas."

Dijamin Jomlo, Single, Om-om, Tante-tante akan senang membacanya.

Asmaradana;

"Menyentuh hati pasangan harus dilakukan. Ucapan dan perhatian seharusnya bisa bikin bergetar penasaran."

Pada umumnya, pembaca Kompasiana itu kepo. Mereka ingin mencaritahu sesuatu yang belum mereka tahu.

Menjadi seseorang yang tahu banyak hal, bisa menambah jumlah followers. Tidak heran jika berita gosip jamak tersebar.

Buatlah tulisan yang jarang diketahui. Tapi, harus berhati-hati. Jangan sampai terjebak sumber informasi yang tidak sahih. Jangan sampai tulisanmu terkesan sebagai gosip murahan.

Sebagai contoh, topil pekerjaan rumah tangga. Banyak digemari, sebab semua penulis merasa banyak hal yang bisa diungkap. Mulai dari cara membuat sepatu mengkilap hingga cara mencegah air menguap.

Informasi tersebut sangat penting. Juga berguna bagi kehidupan sehari-hari, menyentuh hati. Namun, lebih bagus lagi jika ada unsur penasaran di sini.

Mama: "Pa, besok kita cat ulang rumah ya, sudah usang."

Papa: "Iya, ma. Mama, mau warna apa?"

Mama: "Gimana kalau warna-warni. Soalnya, sudah lama kita tidak mesra-mesraan (dengan pandangan genit yang pingin bingit)"

Selesailah tulisan: "Cara Memilih Warna Cat Rumah yang Bikin Istri Kamu Mudah Terangsang."

Asmaratura;

"Suami-istri harus saling memuji dan merayu. Penting agar keharmonisan hubungan terjaga dengan baik."

Nah, sesama Kompasianer memang harus saling memuji. Atau minimal tidak saling menghujat. Inilah alasan Engkong Felix kegirangan. Tombol "Tidak Menarik" sudah dilenyapkan.

Lantas, bagaimana membuat tulisan agar bisa memuji dan merayu satu sama lain?

Kompasianer bisa menulis tulisan tentang para sahabat. Sering saya lakukan dalam bentuk artikel candaan, seperi tulisan; Bedah Kasus Oji, Beda Kagum, Tertarik, Suka, Sayang, dan Cinta."

Semua tokoh yang saya tulis pada artikel tersebut adalah sahabat yang kukenal. Dijamin tidak ada yang tersinggung. Saya pun berhati-hati dalam pemilihan kosakata. Pembaca senang, sebab tokoh dalam tulisan sudah tidak asing lagi.

Mama: "Pa, kok kamu tidak pernah menyatakan cintamu di medsos?'

Papa: "Oh, ya. Nanti ya, beib"

Mama: "Dak mau, sekarang pokoknya? Papa malu ya pasang foto berdua dengan mama?"

Muncullah unggahan puisi; "Ia yang kusayang, Kini Masih Menawan." 

Jangan lupa untuk memasang foto istrimu sepuluh tahun yang lalu, pada saat ia paling "menawan-nawannya."

**

Nah, kembalilah membaca jimat Asmaragama yang sudah aku sertakan pada bagian atas tulisan ini. Jangan lupa juga melaksanakan ritual yang diperlukan.

Jika tidak percaya, juga tidak apa-apa. Yang terpenting adalah menjalankan filosofi 5 bagian Asmaragama.

Kreatifitas diperlukan, keunikan dibutuhkan. Semua tulisan pada dasarnya asyik terbaca. Namun, hanya jika Anda menempatkan diri di kepala pembaca. Bukan hanya menulis apa yang ingin kamu tulis. Itu masturbasi namanya.

Semoga Bermanfaat

SalamAngka

Rudy Gunawan, B.A., CPS

Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun