Nah, sesama Kompasianer memang harus saling memuji. Atau minimal tidak saling menghujat. Inilah alasan Engkong Felix kegirangan. Tombol "Tidak Menarik" sudah dilenyapkan.
Lantas, bagaimana membuat tulisan agar bisa memuji dan merayu satu sama lain?
Kompasianer bisa menulis tulisan tentang para sahabat. Sering saya lakukan dalam bentuk artikel candaan, seperi tulisan; Bedah Kasus Oji, Beda Kagum, Tertarik, Suka, Sayang, dan Cinta."
Semua tokoh yang saya tulis pada artikel tersebut adalah sahabat yang kukenal. Dijamin tidak ada yang tersinggung. Saya pun berhati-hati dalam pemilihan kosakata. Pembaca senang, sebab tokoh dalam tulisan sudah tidak asing lagi.
Mama:Â "Pa, kok kamu tidak pernah menyatakan cintamu di medsos?'
Papa:Â "Oh, ya. Nanti ya, beib"
Mama:Â "Dak mau, sekarang pokoknya? Papa malu ya pasang foto berdua dengan mama?"
Muncullah unggahan puisi; "Ia yang kusayang, Kini Masih Menawan."Â
Jangan lupa untuk memasang foto istrimu sepuluh tahun yang lalu, pada saat ia paling "menawan-nawannya."
**
Nah, kembalilah membaca jimat Asmaragama yang sudah aku sertakan pada bagian atas tulisan ini. Jangan lupa juga melaksanakan ritual yang diperlukan.