Ia berkata kepada Nyoman Rai, "kamu sedang mengandung."
Upacara pun dilaksanakan. Membaca mantra dan memercikkan air. Tak lama kemudian, kapal sudah bisa berlayar.
Bayi yang dikandung adalah Soekarno. Sang Putra Fajar yang lahir pada saat Gunung Kelud meletus.
Baca juga: Saktinya Lidah Soekarno, Orasi hingga Sembuhkan Orang Sakit
**
"Ibu katakan padamu, Nak. Kelak engkau akan jadi pemimpin mulia rakyat kita. Jangan pernah kau lupakan itu, jangan sekali-kali engkau lupakan. Engkau adalah Putra Fajar."
Tanggal 13 September 1958, Sang Bunda telah berpulang ke Rahmattullah. Dalam usia 88 tahun di kediamannya di Blitar.
Rakyat berduka, seluruh media menyampaikan berita
"Indonesia berdukacita; Seluruh hati Rakyat Indonesia tertumpah ke Blitar."
Ida Ayu Nyoman Rai dimakamkan di Tampaksiring, Bali. Ia telah menjalankan tugasnya. Membesarkan seorang anak yang kelak menjadi Bapak Bangsa.
Kewajiban seorang ibu telah ia penuhi. Membesarkan anak yang berguna bagi banyak orang.