Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ida Ayu Nyoman Rai: Kisah Cinta Orangtua Soekarno

6 Juni 2021   06:40 Diperbarui: 6 Juni 2021   06:54 1422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ia berkata kepada Nyoman Rai, "kamu sedang mengandung."

Upacara pun dilaksanakan. Membaca mantra dan memercikkan air. Tak lama kemudian, kapal sudah bisa berlayar.

Bayi yang dikandung adalah Soekarno. Sang Putra Fajar yang lahir pada saat Gunung Kelud meletus.

Baca juga: Saktinya Lidah Soekarno, Orasi hingga Sembuhkan Orang Sakit

**

"Ibu katakan padamu, Nak. Kelak engkau akan jadi pemimpin mulia rakyat kita. Jangan pernah kau lupakan itu, jangan sekali-kali engkau lupakan. Engkau adalah Putra Fajar."

Tanggal 13 September 1958, Sang Bunda telah berpulang ke Rahmattullah. Dalam usia 88 tahun di kediamannya di Blitar.

Rakyat berduka, seluruh media menyampaikan berita

"Indonesia berdukacita; Seluruh hati Rakyat Indonesia tertumpah ke Blitar."

Ida Ayu Nyoman Rai dimakamkan di Tampaksiring, Bali. Ia telah menjalankan tugasnya. Membesarkan seorang anak yang kelak menjadi Bapak Bangsa.

Kewajiban seorang ibu telah ia penuhi. Membesarkan anak yang berguna bagi banyak orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun