Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ida Ayu Nyoman Rai: Kisah Cinta Orangtua Soekarno

6 Juni 2021   06:40 Diperbarui: 6 Juni 2021   06:54 1422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Soekarno kecil duduk di lantai, bersandar ke tembok. Mendengarkan kisah ibunya dengan seksama.

**

Darah nasionalisme Sang Bunda telah diwariskan kepada Soekarno. Doa dan restu yang diberikan selama ini, terbukti telah menjadi jimat sakti bagi Sang Putra Fajar.

Suatu hari Sang Bunda bangun pagi sebelum fajar menyingsing. Soekarno kecil ikut terbangun. Sang ibu kemudian memandang ke arah timur.

Ia memeluk Soekarno dan berbisik; "Kelak engkau akan menjadi orang yang mulia, engkau akan menjadi pemimpin bangsa ini."

Sang ibu bukanlah paranormal. Meskipun seorang wanita terkadang memiliki firasat yang kuat. Sebagai orang Bali, ia telah menikah dengan orang Jawa.

Meyakini pesan budaya adalah warisan. Seseorang yang akan lahir sebelum matahari terbit, nasibnya telah ditakdirkan. Pukul setengah enam pagi adalah waktu Soekarno dilahirkan.

Begitu keyakinan orang Jawa. Di saat Soekarno dilahirkan, sebuah petanda alam juga kejadian. Gunung Kelud meletus. Konon, itu adalah sambutan alam bagi kelahiran Sang Proklamator.

**

Nyoman Rai tidak pernah menuntut anaknya menjadi "priayi." Bekerja sebagai pegawai pemerintah tidak terlalu penting. Impiannya hanya satu.

"Jadilah kau Koesno (nama kecil Soekarno) orang yang baik, sehat, dan selamat, dan berguna bagi masyarakat," demikian permintaan Sang Bunda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun