Tak lama kemudian, rumahnya kedatangan satu regu tentara Soviet. Empat perwira dan 20 prajurit. Mereka sedang membangun jembatan yang hancur.
Mereka memang meminta benda berharga milik Maria. Tapi, seisi rumah tidak diapa-apakan.
Maria sekeluarga masih dibiarkan di sana. Bahkan sebagai ucapan terima kasih, seorang prajurit penjaga ditempatkan untuk menjamin keselamatannya.
Irene Broker juga mengalami hal sama. Ia bersembunyi di dalam selokan. Seorang prajurit Soviet menemukannya. Irene pun dibawa pulang ke rumahnya, dengan sebuah pesan. "Tentara Soviet itu baik-baik, kok."
Tidak Semua Wanita Jerman Beruntung
Kendati demikian, tidak semua tentara merah itu "baik," seperti pesan kepada Irene. Lebih tepatnya, Irene hanya beruntung saja.
Marie Dabs juga "beruntung." Seorang tentara Soviet datang ke rumahnya. Menyuruhnya tenang dalam bahasa Jerman, tidak perlu takut pada tentara Rusia.
Namun, serombongan tentara lain lagi tidak demikian. Menjelang tengah malam, mereka masuk ke rumah Marie dan menjarah seisi rumah.
Marie membawa dua putri, dan pembantunya yang bernama Martha. Lari ke tengah hutan, dalam kegelapan.
Namun, di tengah perjalanan mereka bertemu dengan sekelompok tentara. Nanni, putri Marie yang berusia 19 tahun ingin diambil.
Sambil menangis, Marie memohon untuk tidak memisahkan dirinya dan kedua anaknya. Untungnya beberapa perwira Soviet datang. Marie sekeluarga dibebaskan.
Sial bagi mereka. Dalam perjalanan lebih banyak tentara yang datang. Mereka menjarah sisa-sisa harta Marie yang dibawa serta. Nasib Martha lebih nahas. Ia diseret ke hutan dan diperkosa.