"I wish I can show you the world. But... I guess... You will show me Heaven."Â
Aku berharap bisa mengunjukkanmu dunia. Tapi, sepertinya, kamu akan menunjukkanku Surga.
Kutipan diatas diambil dari akun Instagram @doubleandry. Pada gambar tampak seorang anak kecil dengan wajah memucat. Terbaring tenang dengan kedua tangan di dada.
Sang ayah berada di sisi kanan. Memandangnya dengan tatapan kosong. Sang ibu di sebelah kiri. Mememeluk dan menciumnya. Sang anak hanya terdiam. Menutup mata. Surga telah menjadi tujuannya. Â
 Conan tak pernah menyangka, hidup adalah perjuangan. Tak penah menduga, hidup penuh pergumulan.
Di saat usianya baru berusia 7 bulan, ia menderita demam tinggi. Andry dan Michelle membawanya ke dokter. Thalesemia Beta Mayor vonisnya. Kendati masih terasa asing, istilah terdengar ngeri.  Â
Transfusi darah rutin harus dijalani. Setiap bulan. Kalau mau sembuh, transpalantasi sumsum tulang belakang harus dilakui.
Conan belum mengenal dunia. Umurnya belum cukup setahun. Conan ingin merengkuh asa. Jauh dalam hatinya yang terpasung. Â
Thalasemia adalah sebuah penyakit jarang. Ditandai sebagai kelainan sel darah merah. Sel darah penderitanya sangat labil. Mudah pecah. Transfusi darah rutin dibutuhkan agar selalu terjaga.
Namun, itu bukan yang terbaik. Transfusi darah yang keseringan akan menimbulkan zat besi yang berlebihan. Penanganan ekstensif sangat diperlukan.
Transpalantasi sumsum tulang belakang adalah solusi. Satu-satunya cara agar si kecil dapat kembali hidup normal.
Istilah medisnya adalah Bone Marrow Transplantaion (BMT). Lebih baik jika berasal dari anggota keluarga sendiri.
Sayangnya, harapan itu buyar. Di usia setahun, Crystal juga terdeteksi memiliki penyakit yang sama. Thalasemia beta mayor.
Ujian belum berakhir. Rahasia Tuhan bukan untuk dicibir. Hidup harus tetap mengalir. Menjaga asa selalu mencair.Â
Rasa sayang kepada kedua buah hatinya tidak mereka diamkan. Semangat mereka tak pernah padam. Secara rutin, mereka bagikan di akun instagram @conan.crystal.
Desember 2019, Conan menjalani proses BMT. Sayangnya progressnya tidak signifikan. Perkembangannya pun cukup lambat.
Andry dan Michelle tabah menghadapi. Merawat Conan dan Crystal adalah tantangan. Khususnya bagaimana membagi waktu dengan baik.
Hari-hari diisi dengan tetap bersama. Memanfaatkan peralatan dan perlengkapan yang tersedia. Bermain bersama, membaca buku, menonton acara favorit.
Kendati takbisa kemana-mana. Jarak bukan masalah. Menjelajahi dunia baru. Dengan cara mereka sendiri.
Cukup banyak dukungan dan cinta yang datang. Pengertian dan pertolongan menjadi emisi untuk berjuang.
Setiap momen sama berharganya. Suka dan duka sama-sama bernilainya. Menghitung hari, mengharap keajaiban. Menahan perih, memelihara kebahagiaan.
20 Mei 2021. Kisah berakhir, tapi bukan yang terakhir.
Conan Gabriel Wijaya meninggal setelah melewati beberapa kondisi medis serius. Conan anak yang ceria harus menyelesaikan pertarungannya yang tangguh.
"Berusaha untuk bangun dan makan. Mungkin masih mau dengan kita di sini," tulis orangtua Conan dikutip dari akun Instagram @conan.crystal.
Conan berada dalam pelukan papanya. Ia mungkin tidak bisa merasakan, tapi semoga ia bisa melihat. Dari jauh di atas sana.
Seperti unggahan Andry, papa Conan di akun Instagramnya @doubleandry
"[...] Eventhogh you can't feel it, I hope you saw it. Now it's time for you to watch over us. I Just want to know that nothing will ever be able to replace you in my heart. [...]"
Conan telah tiada di sini, tapi ia masih menjadi inspirasi. Bahwa hidup memang penuh misteri. Bersyukur patut direnungi.
Conan telah berjuang. Menghadapi dunia dengan penuh senyuman. Mencoba lebih kuat menghadapi dunia. Karena hidup layak diperjuangkan.
**
Selamat jalan Baby Conan. Semoga terlahir di alam yang lebih baik lagi. Semoga selalu tenang di sisi-Nya
**
Catatan: Jika ingin mengetahui lebih banyak tentang penyakit Thalasemia Beta Mayor, sila klik artikel di Kompas.com
SalamAngka
Rudy Gunawan, B.A., CPS
Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H