Nama Qiao Xing sendiri terilhami dari nama mandarin Hendra Rahardja, yakni Zi Xing.Â
Jasanya kepada universitas tersebut berhasil membuat pemerintah dan rakyat setempat terkesima.
Konon sejak didirikan, total sumbangan Hendra mencapai angka 100 juta RMB. Alias 203 miliar rupiah kurs saat ini.
Dana pendidikan juga mengalir ke beberapa institusi lainnya. Sekolah Dasar dan Menengah Jialing Qiao Xing. Juga Fasilitas Zi Xing Teaching Building di Universitas Fuzhou.
Sumbangan ini terus mengalir deras. Yang mengejutkan, beberapa hari sebelum Hendra meninggal pada Januari 2003, ia masih menyumbang dua mobil dan 1 juta RMB kepada institusi sekolah.
Setelah ia wafat, keluarga Hendra melanjutkan aksi filantrofisnya. Adalah Budiman Rahardja. Juga dikenal sebagai Chen Yuan Shou. Ia bukan kacangan.
Posisi terhormat kini di pundaknya. Anggota MPR-nya Republik Rakyat Tiongkok. Mewakili Provinsi Fujian.
Baca juga:Â Irisan Keluarga Tansil dan Orang Nomor Satu di Tirai Bambu
Selain ayah dan kakaknya, Eddy Tansil juga seorang dermawan. Ia termasuk 23 pengusaha perantauan Fujian yang menyumbang lebih dari 10 juta RMB.
Penghargaan ia terima pada tanggal 16 Mei 2004. Dalam acara konferensi perkumpulan China perantau Fujian yang ke-4. Konon Eddy hadir menerima penghargaan secara personal.
Namanya juga turut berandil pada revitalisasi Kuil Wanfu. Kuil yang merupakan peninggalan bersejarah dari Dinasti Tang (789 Masehi).