Istilah Pelakor seringkali menjadi bulan-bulanan. Wanita yang berkencan dengan suami orang lantas menjadi bahan cemohan.
Tapi, ada alasan di balik fenomena ini. Wanita senang dengan lelaki yang sudah laku. Bisa dibuktikan dengan sains.
Temuan ini sudah dipublikasikan di Scientific Reports (2018). Melibatkan 49 wanita dari Universitas St. Andrews, Skotlandia.
Caranya adalah dengan memajang gambar tangan, dan wajah, dari 20 hasil karya. Para wanita hanya perlu memberikan nilai untuk setiap pilihan. Dari "sama sekali tidak menarik (nilai 0),"Â hingga "sangat menarik (nilai 100)."
Setelah menentukan pilihan, percobaan kedua pun dilanjutkan. Kali ini para peneliti membocorkan karya-karya mana yang menjadi favorit para peserta lainnya. Setelah itu, para peserta disuruh untuk memilih ulang.
Menariknya, hasil yang sudah dipilih oleh wanita lainnya, daya tariknya meningkat hingga 13%.
"Perempuan tampaknya meniru kecenderungan umum. Pilihannya dipengaruhi oleh pendapat orang lain." Ujar Catherine Cross, salah satu tim peneliti.
Temuan ini belum membuktikan bahwa wanita suka dengan lelaki bersuami. Sama sekali tidak mewakili.
Menentukan pasangan hidup membutuhkan banyak pertimbangan. Tidak sama seperti memilih pakaian dari etalase toko.
Kendati demikian, wanita cenderung mudah mengubah pilihannya berdasarkan pendapat perempuan lain. Termasuk urusan pria.
Sebuah penelitian yang lebih spesifik pernah diadakan di Oklahoma State University. Dari seluruh responden yang terdiri dari perempuan lajang, 90% menyatakan lebih tertarik pada pria yang sedang berpacaran. Sementara hanya 59% yang tertarik pada pria jomlo.
Lebih lanjut, Cross menjelaskan bahwa perilaku wanita pada riset di atas memiliki penjelasan berlogika; Pilihan orang lain akan membantu seseorang memilih tempat yang aman dan orang yang dapat dipercaya.
Temuan ini masih belum membuktikan bahwa wanita suka dengan lelaki bersuami. Sama sekali tidak mewakili.
Sifat Alami pada Hewan
Walau demikian para zoologi juga menemukan kenyataan yang sama. Ikan dan burung betina disebutkan lebih menyukai jantan yang telah terlihat sedang kawin dengan betina lainnya.
Oke, sampai di sini belum bisa membuktikan. Manusia bukan hewan. Naif rasanya membandingkan pelakor dengan binatang.
Lantas, mengapa ada saja wanita yang terjebak dengan lelaki yang sudah beristri?
Tuduhan yang paling mudah dilayangkan adalah pengalaman dan kemapanan. Tapi tidak sesederhana itu, sobat.
Masalah Serius pada Masa lalunya
Menurut Terry McDonald dalam bukunya How to Attract and Marry the Man of Your Dreams membuat pernyataan ini. Merindukan sosok ayah membuat seorang wanita terpacu dengan pria berumur yang kebanyakan sudah menikah.
Biasanya kondisi ini terjadi dari keluarga yang broken home (terpisah karena perceraian) atau karena sang ayah telah meninggal dunia pada saat sang wanita masih kecil.
Dalam psikologi, sindrom ini disebut dengan Daddy Issues, dimana seorang wanita cenderung tertarik kepada pria yang bisa menguasainya. Meskipun tidak secara langsung, kekuasaan atau otoritas tinggi yang dimiliki oleh seorang lelaki mengingatkan mereka kepada kasih sayang figur seorang ayah.
Tidak Percaya dengan Pernikahan
Dr. Sanghanayak Meshram juga menyatakan hal senada dengan teori Dr. McDonald. Dilansir dari Healthsite, ia mengatakan jika seorang wanita yang melihat kegalalan pernikahan kedua orangtuanya, maka ia akan berhenti mempercayai perkawinan.
Wanita tersebut tidak melihat perkawinan sebagai sesuatu hal yang sakral. Bahkan mereka cenderung menganggapnya sebagai ajang rendezvous yang menegangkan.
Meskipun tidak serius, berhubungan dengan lelaki beristri bisa menimbulkan adrenalin yang tidak biasa. Menaklukkan tantangan yang sarat resiko terasa nyaman. Lagipula mereka sudah kehilangan empati terhadap ikatan perkawinan.
"[...] selalu ada sensasi melakukan sesuatu yang terlarang. Resiko tertangkap, menyembunyikan hubungan terlarang, mencari tempat sepi, melakukannya dengan tergesa-gesa," ujar Meshram.
Tidak Percaya Jomlo
Masa lalu tidak saja berasal dari perceraian orangtua. Trauma kadang bisa berasal dari pengalaman berpacaran. Seorang wanita mungkin sudah jenuh dengan lelaki yang datang dan pergi tanpa komitmen.
Ia merasa muak sehingga tidak lagi memercayai para jomlo yang penuh janji. Pria beristri kemudian menjadi alternatif di sini.
Seorang pria yang sudah menikah dianggap telah membuktikan kemampuannya. Ditambah lagi, sikap yang merahasiakan hubungan terlarang kepada istri kadang dianggap sebagai bentuk perhatian yang manis.
Semacam komitmen agar pernikahan tidak bubar. Perasaan ini membuat sang wanita pelaku menjadi semakin kagum kepada sang pria.
Merasa Penting
Seorang wanita senang disanjung. Ia akan berhenti mencintai orang lain jika seorang lelaki berani berkorban padanya.
Pria sudah beristri biasa menggunakan jurus-jurus maut dalam merayu wanita lain. Tidak harmonis lagi, sudah lama tidak berhubungan seks, atau tidak pernah mencintai istrinya.
Sang wanita kemudian merasa tersanjung. Merasa penting karena bisa menjadi wanita yang dibutuhkan.
"Aku adalah satu-satunya wanita yang bisa memahaminya." Rayuan gombal tersebut dijadikan pembenaran kepada siapa saja yang menegur mereka.
Tracey Cox, seorang penulis spesialis percintaan juga mengatakan hal senada. Jika pria beristri mulai melayangkan jurus mautnya. Bersedia meninggalkan istri dan anak-anaknya, sang wanita akan merasa menjadi orang penting. Kendati pada akhirnya harus bersedih, karena tidak semudah itu.
Rayuan Gombal yang Disalahartikan
Pria yang sudah menikah biasa dianggap sebagai pria yang sudah mapan. Bukan hanya dari sisi ekonomi, tapi juga pengalaman.
Sebuah penelitian di tahun 2010 menyatakan bahwa wanita menganggap semakin baik hubungan keluarga seorang pria, maka semakin menarik pria tersebut.
Ketika ia mengatakan sesuatu hal yang sulit diyakini, sang lelaki tetap dianggap berkata jujur. Tersebab ia telah beristri. Tidak heran jika rayuan gombal pria berkeluarga dahsyat adanya. Mampu membuat hati berbunga-bunga.
Lucunya jika pujian yang sama dilayangkan oleh pria jomlo, wanita cenderung menganggapnya kebohongan. Sebagai rayuan untuk mencuri hatinya. Tidak bisa dipercaya.
Penting Tidak Penting
Terry Mc.Donald juga memberikan pernyataan mencengangkan. Konon wanita suka dengan rambut uban. Katanya sih, helaian uban pada pria berumur sering dianggap seksi.
Uban dianggap seksi. Antara penting dan tidak penting. Harus diingat, konsep Pelakor dibuat untuk menyalahkan wanita. Kendati belum tentu demikian kenyataannya.
Dr. Meshram membuat pernyataan, "kita tidak pernah tahu dengan siapa kita akan jatuh cinta."
Nah, masalahnya dalam kasus ini, seringkali lelaki muncul sebagai pemicunya. Alasan puber kedua atau sekedar ingin mencari sensasi tidak pernah bisa dibenarkan.
Wanita juga harus tahu, seberapa menarik pun seorang lelaki, menciutkan hubungan dengan istrinya adalah bentuk yang tidak wajar.
Seorang pria beristri, seberapa besar masalah kelurganya, akan sangat sulit baginya untuk mengakhiri hubungan pernikahan yang sudah sah.
Akhirnya, muncullah istilah wanita simpanan. Hidup berkomitmen kepada lelaki yang tidak berkomitmen.
Jika, si lelaki merasa puas dan menang, maka tidak tertutup kemungkinan ia akan mencoba menaklukkan wanita lain lagi.
Memang benar, kebahagiaan itu penting. Tapi logika juga harus berjalan. Fakta adalah fakta. Janji manis belumlah terjadi. Segera menghentikan hubungan terlarang ini jika sudah terjadi.
Ini hanyalah sebuah nasehat. Masa depan masih terhampar luas di depan mata.
SalamAngka
Rudy Gunawan, B.A., CPS
Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H