Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Legenda Ratu Horor Indonesia, Suzzana dan Kehidupan Pribadi yang Penuh Misteri

22 Mei 2021   11:59 Diperbarui: 22 Mei 2021   12:15 1347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Legenda Ratu Horor Indonesia Suzzana, Kehidupan Pribadi yang Penuh Misteri (tribunnews)

Penyebab kematian Suzzana juga diselimuti misteri. Meskipun secara resmi disebutkan bahwa ia meninggal akibat diabetes yang dideritanya sejak lama, tetapi belum ada yang bisa memastikan dengan jelas.

Clift Sangra dikabarkan menguburkan jenasah Suzzana secara diam-diam bersama dokter dan ketua RT setempat.

Pihak keluarganya pun baru mengetahui kematiannya dari pihak media dan tetangga. Hal ini kemudian menimbulkan konflik antara Clift Sangra dan Kiki Maria.

**

Kepergian Suzzana menimbulkan legenda tersendiri baginya, khususnya yang berhubungan dengan horor. Konon kamarnya di jalan Kebon Dalem, hingga sekarang masih dibiarkan kosong.

Menurut Clift Sangra, ada aura mistis yang masih sering terasa di sana. Hingga saat ini tidak ada seorangpun yang berani memasukinya.

Pada tahun 2012, almarhum artis Julia Perez ingin menjalani berbagai aktivitas yang biasa dilakukan oleh Suzzana pada saat hendak bermain dalam film horor.

Ia bahkan berkonsultasi langsung dengan Clift Sangra. Tujuannya agar bisa menghayati peran dan bisa menjadi "titisan" Suzzana.

Salah satunya adalah memakan bunga melati. Sebuah hobi yang telah dilakukan Suzzana jauh sebelum kepergiannya.  

Pada tahun 2018, film Bernapas dalam Kubur dirilis ulang dengan Luna Maya sebagai pemeran Suzzana.

Film tersebut meraih kesuksesan, tapi tidak mudah membujuk Luna Maya untuk langsung mengambil peran Suzzana. Luna baru setuju setelah dibujuk oleh produser film, Sunil Soraya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun