Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hamil di Luar Nikah, Antara Ada dan Tiada

20 Mei 2021   05:34 Diperbarui: 20 Mei 2021   05:40 604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kisah berikutnya mengenai Devi (nama samaran). Ia adalah seorang wanita yang naif dan telah dibodohi oleh pria beristri. Menyerahkan seluruh hidupnya, termasuk mengandung anaknya.

Di saat ia hamil, sang lelaki mau bertanggung jawab. Ia ingin menceraikan istrinya untuk menemani Devi. Keluarga tidak mau menerima. Lelaki seperti itu jelas bukan suami yang baik untuk Devi.

Akhirnya keluarga memutuskan untuk menerima si bayi tak berdosa. Devi pun bisa kembali bersekolah. Saat ini, Devi telah hidup dengan pujaan hatinya. Seorang pria sukses, pengusaha besar di Jakarta. Anaknya masih bersama mereka.

**

Ketiga contoh di atas adalah kasus hamil di luar nikah yang pernah saya dengar.  Melambangkan segelintir contoh dari problem penduduk urban. Seks bebas menjadi penyebab, banyak hal menjadi pemicu.

Semoga kejadian ini tidak menimpa diri kita. Tapi, tidak tertutup kemungkinan. Ancaman ada di sekitar kita.

**

Seks bebas adalah penyebab dari kehamilan di luar nikah. Ini belum termasuk bahaya lainnya yang mengintai. Penyakit kelamin menular dan resiko aborsi yang mengancam jiwa.

Hamil di luar nikah bukan hanya sekedar masalah kesehatan saja. Ini adalah masalah sosial yang cukup berat. Melibatkan kehormatan keluarga dan juga masa depan anak-anak.

Kendati demikian, masalah ini tidak sepenuhnya bisa dibebankan kepada anak saja. Orangtua juga harus bertanggung jawab. Bagaimana pun juga, keluarga adalah sebuah unitas yang tak terpisahkan.

Seringkali orangtua merasa bahwa anaknya baik-baik saja. Tapi, kita tidak pernah tahu dengan apa yang ada di benak mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun