Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Musik adalah Bahasa Universal, Begini Cara Orang Tuli Mendengarkannya

17 Mei 2021   08:38 Diperbarui: 17 Mei 2021   08:42 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Musik adalah Bahasa Universal, Orang Tuli pun Bisa Mendengarkannya (edutopia.org)

Sewaktu kecil, aku sudah tahu tentang Beethoven. Aku tahu kalau dia adalah seorang musisi yang tuli. Di saat itu, hanya satu dalam pikiranku. Ia memiliki tenaga supranatural.

Tersebab ibunda tercinta sendiri tidak bisa menjawab, mengapa seorang tuna rungu seperti Beethoven piawai menciptakan musik, dan memainkannya pula.

Sesaat hingga tulisan ini kubuat, aku belum menemukan jawabannya. Hingga pada saat artikel ini aku anggit, barulah aku menyadari, betapa hebatnya tubuh manusia.

Mari kita mulai dari perspektif. Apa tujuan manusia pada umumnya mendengarkan musik? Sebagai hiburan tentu mengisi daftar teratas. Selanjutnya, bolehlah ditambah dengan alasan lain-lain, seperti mencari ketenangan hingga mungkin, proses penyembuhan.

Namun, seberapa banyak yang menganggap mendengarkan musik adalah seni? Pikiran sederhana; mereka yang pandai bermain musik tentunya yang masuk dalam golongan ini.

Ternyata salah, tersebab tuna rungu juga memiliki perspektif yang sama. Bagi mereka, musik adalah seni. Musik adalah alunan irama yang dinikmati tidak melalui telinga.

Telinga memang indra pendengar. Dalam kasus orang normal, adalah auditory cortex (korteks pendengaran), bagian di otak yang memproses suara (termasuk musik). Jadi, gendang telinga hanyalah saraf pengantar saja.

Orang tuli tidak memiliki kemampuan menangkap suara melalui saraf telinga. Oleh sebab itu korteks pendengaran tidak menerima signal apa pun dari telinga.

Tapi musik itu bergetar. Tuna rungu bisa merasakan vibrasi-vibrasi irama. Menariknya, bagaimana pun juga signal suara tetap akan sampai ke otak para tuna rungu.

Bisa lewat tangan, tulang belulang, ataupun bagian tubuh lainnya. Bagaimana pun caranya layaknya orang yang sedang mendengarkan.

Bahkan Anissa Rahmanisa dari Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia mengakui bahwa orang tuli bisa merasakan musik melalui dentuman di lantai (liputan6, 09.03.2018)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun