Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kisah Tragis Iris Chang, Penulis Terkenal "Rape of Nanking"

25 April 2021   14:29 Diperbarui: 26 April 2021   15:16 22174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembantaian sipil di Nanking 1937 (goodreads.com)

Selama tiga tahun melakukan riset, Iris mewawancarai saksi yang masih hidup dan mengumpulkan bukti-bukti bersejarah. Apa yang ia temukan membuatnya merinding.

Semuanya mengenai kejahatan dan kekejaman mengerikan. Pemenggalan kepala, manusia yang dikubur hidup-hidup, mayat yang dibakar, aksi mutilasi, pemerkosaan massal, hingga kontes membunuh.

Ia tak bisa menerima perlakuan tentara Jepang pada sejarah Nanking, dan apa yang diperbuat terhadap tanah leluhurnya. 

Kemarahan Iris semakin menjadi-jadi ketika mengetahui bahwasanya tidak ada permintaan maaf resmi dari pemerintah Jepang. Bukan hanya itu, para politisi di Jepang bahkan mencoba menghapus catatan sejarah kelam tersebut.

Iris pernah berkonfrontasi dengan duta besar Jepang untuk Amerika Serikat dalam sebuah siaran televisi. Penyebabnya karena sang duta besar menuduh Iris melakukan "penggambaran yang salah" pada bukunya.

Iris bahkan juga sering mendapatkan teror dan ancaman pembunuhan dari beberapa orang Jepang, setelah bukunya terbit.

Penulis Buku Terkenal

Perempuan tionghoa di tengah tawanan tentara jepang (wikimedia.org)
Perempuan tionghoa di tengah tawanan tentara jepang (wikimedia.org)
Buku The Rape of Nanking adalah buku keduanya. Diterbitkan pada tahun 1997 dan menjadi best seller selama berbulan-bulan. Buku ini didorong oleh kisah kakek-neneknya sendiri yang merupakan penyintas tragedi tersebut.

Sebelum Iris menerbitkan bukunya yang kontroversial, tidak banyak catatan sejarah yang membahasnya. Ternyata setelah Iris melakukan riset, ia menemukan ada upaya dari pemerintah Jepang yang secara sistematis menutupi kejadian keji tersebut.

Negara Amerika Serikat, tempatnya menetap pun terkesan tidak membahasnya. Tersebab pada saat itu, Jepang adalah sekutu strategis bagi NATO dan partner ekonomi untuk AS.

Buku tersebut menuai banyak pujian, karena kemampuan Iris untuk menceritakan secara detail kekejaman yang terjadi. Namun, karyanya juga tidak terlepas dari kritik. Terutama dari pihak yang pro Jepang yang meragukan keakuratan sumber.

Buku Karya Iris Chang

Thread of Silkworm buku karya Iris Chang (amazon.com)
Thread of Silkworm buku karya Iris Chang (amazon.com)
Iris bukan sejarahwan, bukan pula pelaku sejarah. Namun, ia mampu menuliskan sejarah dengan begitu jelasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun