Sebutkanlah klub Manchester United. Dengan minimnya prestasi selepas kepergian pelatih legendaris Alex Ferguson, mereka masih bisa meraup 509 juta poundsterling selama musim Covid.
Erick akhirnya menunjukkan kelasnya sebagai pebisnis. Seusai melepas keseleruhan sahamnya di Inter Milan, Menteri BUMN era Kabinet Indonesia Maju jilid 2 ini meraup keuntungan yang tidak sedikit.
150 juta euro atau sekitar 2,4 triliun rupiah.
**
Sejak zaman Roman Abrimovich mengakuisisi Chelsea pada 2003 lalu, wajah bisnis klub sepak bola berubah drastis. Tidak ada lagi tradisi atau historis. Murni Cuan.
Baca juga: Keserakahan Pemilik Klub Liga Eropa: Tidak Sesederhana itu, Sobat
Bisnis, pencitraan publik, hingga politik, menjadi sebuah keuntungan besar bagi para investor tajir. Meskipun, tidak semua kisah berjalan sukses. Termasuk, pemilik Inter Milan pasca era Erick Thohir dan gengnya. Â
**
Sunning group dikabarkan tengah bernegosiasi dengan perusahaan asal Inggris, BC Partnerts terkait penjualan tim Nerazzurri.
Alasannya, Sunning akan berfokus pada bisnis utamanya, yaitu Retail. Namun, rumor yang beredar, mereka tidak bisa lagi menanggung kerugian akibat pandemi Covid-19 yang berkepanjangan.
Menurut sumber (bola.com), Sunning saat ini sedang bernegosiasi dengan Bain Capital untuk restrukturisasi utang mereka yang bernilai 400 juta euro. Mereka berniat untuk menambah pinjaman sebesar 200 juta euro lagi.