Roman Abramovich pun sempat diterpa isu tak sedap. Rumornya sebagai bagian dari lingkar satu Vladimir Putin tidak menyejukkan. Praktik pencucian uang sehingga terlibat skandal Piala Dunia 2018.
Tapi, semuanya lenyap begitu saja karena citra Roman Abramovich yang terlanjur harum bersama Chelsea.
Pun halnya dengan Sheikh Mansour. Sebagai bagian dari lingkar kekuasaan Uni Emirat Arab, ia dituduh melakukan pelanggaran HAM serta kasus perbudakan dan eksploitasi anak. Â Tapi, ia pun luput dari pemberitaan buruk.
Media juga terlibat dalam pembentukan citra pemilik klub. Tersebab besarnya fulus yang beredar di dalamnya.
Sebagai catatan, Liga Premier Inggris kini disiarkan di 212 negara di seluruh dunia. Nilai total hak siar adalah 2,75 miliar poundsterling di tahun 2018. Melonjak drastis dalam kurun dua dasawarsa dari 51 juta poundsterling di tahun 1997.
Skandal bagi pemilik klub akan mencoreng wajah liga sepak bola secara keseluruhan. Terlalu beresiko bagi media dan klub untuk menghancurkan bisnis yang menggiurkan.
Lagipula, pencinta sepak bola juga tidak peduli. Selama pertandingan bisa bergulir dan mencetak lebih banyak gol, maka di sanalah surga terletak.
Menarik untuk melihat kelanjutan dari wacana Liga Super Eropa. Nama besar akan menghancurkan tanah tempat kelahiran mereka. Siapakah yang akan memenangkan pertandingan? Tradisi atau Fulus?
SalamAngka
Rudy Gunawan, B.A., CPS