Ini adalah kisah kasih romantis. Tentang Uya dan Ayu (nama samaran). Mereka hidup di zaman bapakmu.
Tapi, sebelum kamu, kamu, dan kamu lanjut membaca tulisan ini, jangan kaget dulu. Tersebab, apa pun tentang zaman bapakmu, bisa saja melibatkan bapakmu juga.
Uya dan Ayu (sekali lagi nama samaran) adalah sepasang kekasih. Uya adalah seorang pria ceking berkumis tipis. Sekilas tampangnya mirip Engkong Felix zaman bahulea (bukan nama samaran).
Ayu adalah seorang gadis rupawan, dengan bando yang selalu tersemat di atas kepalanya. Sayangnya ia merupakan seorang wanita baik-baik yang terjerumus dengan rayuan kenthirisme si Uya.
Ayu masih gadis, namun Uya sudah beristri. Satu tidak cukup, membuat dua menjadi pilihan.
Bagaimana dengan istri Uya? Ia tidak marah, sebabnya Uya sangat lihai menyembunyikan hobinya. Dengan cara yang sangat canggih untuk versi bapakmu.
**
Suatu waktu Uya menceritakan tentang trik perselingkuhannya kepada diriku (yang kala itu masih ingusan).
Seperti biasa, Uya pulang kerja di sore hari pukul 17.00. Sebelum tiba di rumah, ia singgah ke sebuah telpon umum yang berada tidak jauh dari rumahnya.
"Operator, pager nomor xxxx. Pesannya: "Segera bertemu di restoran yyyy." Pengirim: Mr.zzzz (atasan Uya)."
"Oh ya, dikirim setengah jam kemudian, Min. Eh, Operator."Â Lanjutnya.