Rasanya yang manis menyemarakkan harapan bagi pasangan suami istri agar kehidupan mereka dipenuhi dengan rasa manis dan kebahagiaan.
Yang menarik, dalam acara pernikaha, kue ini paling banyak diminati oleh gadis jomlo. Konon mereka akan menemukan jodohnya segera. Berminat?
Baruasa
Kue yang satu ini memiliki kultur campuran. Ada pengaruh kolonial di dalamnya. Meski demikian, tetap saja merupakan salah satu kebanggan Sulawesi Selatan.
Rasanya gurih dan manis. Terbuat dari tepung beras, kelapa parut, dan gula merah (atau gula pasir). Berwarna cokelat saat dipanggang, kecuali yang berbahan gula pasir.
Kue ini bisa tahan lama. Bisa sebulan, walaupun tanpa bahan pengawet. Oleh sebab itu dalam pernikahan, kue ini juga berfilosofi sebagai hubungan yang langgeng.
Selain pesta pernikahan, hajatan besar lainnya juga wajib menghidangkan kue yang satu ini. Kelihatannya sih sederhana, tapi cara pembuatannya memiliki teknik khusus.
"Kematangan kelapanya harus pas dan langsung dipetik dari hutan. Begitu pula dengan tepung berasnya, harus pas sesuai takaran."Â Ujar Daeng Tamini (50) yang dikutip dari sumber (tribunnews.com)
Se'ro-se'ro dan Ajoa
Sekilas berbentuk tidak sama, tapi kedua jenis kue ini biasanya disajikan bersamaan.
Se'ro-se'ro terbuat dari tepung beras, telur, dan kanji. Sementara Ajoa terbuat dari tepung beras, adonan yang sudah digoreng, dan gula pasir sebagai pemanis.