Ratu ingin memastikan Diana cukup layak untuk menjadi seorang ibu sebelum pertunangannya diumumkan. Caranya adalah dengan menyuntikkan sel sperma Charles ke sel telur Putri Diana, untuk membuktikan bahwa ia tidak mandul.
Konon proses tersebut berhasil dan ibu Ratu pun merestui pertunangan mereka.
Cerita tidak berhenti sampai di sini. Keluarga kerajaan memerintah embrio tersebut dihancurkan. Ternyata tidak demikian.
Salah satu tim dokter yang turut dalam uji tes mencuri embrio tersebut. Ia bahkan menanamkannya ke dalam rahim istrinya. Bayi tersebut akhirnya lahir pada bulan Oktober 1981. Tepatnya 10 minggu setelah pernikahan Diana dan Charles.
Semuanya berjalan baik-baik saja, hingga kedua orangtua Sarah meninggal dunia dalam sebuah kecelekaan. Pada saat itu, Sarah berusia 20 tahunan.
Ia mengetahui jati dirinya tanpa disengaja. Buku harian orangtuanya menyatakan bahwa Sarah adalah berasal dari embrio yang didonasikan. Ia merupakan produk in vitro fertilisation (IVF) atau bayi tabung tahap pertama di awal 1980-an.
Semenjak remaja, banyak yang menyatakan bahwa wajah Sarah sangat mirip dengan Putri Diana. Dari sinilah kecurigaan Sarah berawal. Terlebih setelah ia menerima ancaman lewat telpon yang memperingatkannya untuk berhenti mencari tahu asal-usul keluarganya.  Â
Hingga akhirnya, Sarah pindah ke Amerika Serikat dan berdomisili di sana. Ia juga merubah identitasnya, sehingga tidak mudah dilacak. Jelas, kisah ini adalah sebuah konspirasi yang belum jelas juntrungannya.
Kisah ini menjadi semakin menarik dengan keterlibatan istri-Istri Pangeran. Majalah Globe mengabarkan jika kehadiran Sarah tidak saja diketahui oleh William dan Harry. Kedua putra Diana ini bahkan memperkenalkan istri-istri mereka dengan Sarah.
Pada tahun 2018, majalah Globe menuliskan bahwa Sarah pernah bertemu dengan Meghan Markle di Selandia Baru. Konon sumbernya dari seorang sahabat karib Meghan.
Majalah ini juga menyebutkan jika Sarah dan Kate Middleton pernah bertemu dan menghabiskan waktu bersama selama kurang lebih 40 menit.
