Tenang dulu saudara-saudara. Jangan langsung menertawakan para sahabat dari India ini. Karena masih ada yang berpikir rasional dan mengatakan bahwa
Asosiasi Kongres Ilmiah India menyatakan keprihatinan mendalam terhadap pernyataan-pernyataan yang muncul pada kongres tersebut.
"[...] kami tidak ada sangkut pautnya dengan mereka. Sangat mencemaskan ucapan tersebut muncul dari orang-orang di posisi seperti itu." Ujar Premendu P Mathur, Sekjen Asosiasi Kongres Ilmiah India.
Negara ini memang memiliki beberapa ilmuwan kelas dunia, tapi nampaknya "Sains" dan "Ilmiah" merupakan kata yang bertolak belakang di India. Kongres Sains di India adalah penggabungan sains, mitologi Hindu Kuno, dan teori berbasis agama.
Jadi, meskipun terdengar konyol, sains di India memang memiliki warnanya tersendiri dan itu sudah berlangsung sangat-sangat lama. Tradisi ini adalah sebuah pendekatan praktik pseudosains. Dan kemudian terbentuk sebagai budaya dalam masyarakat.
Menyadari hal ini, Narendra Modi dengan Partai Bharatiya Janata (BJP) mengangkat isu ini sebagai hal penting yang bukan hanya sekedar budaya. Modi ingin menjadikannya sebagai isu Nasionalisme.
Partai yang berbasis Hindu Nasionalis ini ingin mengaitkan kejayaan Hindu masa lalu untuk mendukung nasionalisme berbasis agama di India. Salah satu caranya adalah dengan mengaitkan mitologi India kuno dengan politik dan agama.Â
Alhasil, ilmu pengetahuan akan bercampur dengan mistik dan klenik. Tradisi ilmiah akan terkikis. Mitologi akan menjadi rujukan sains.
Gerakan politik yang dipropagandakan oleh Modi kemudian memunculkan lebih banyak klaim dari para ilmuwan dan politisi India. Di antaranya adalah;
(1)Â "Internet sudah ditemukan ribuan tahun lalu oleh orang-orang India kuno. Mereka menggunakannya dalam perang Bharata Yudha."Â Biplab Deb, Menteri dari Negara Bagian Tripura.
Teori pendukungnya; Dalam Bharata Yudha, Sanjaya mampu memberikan laporan terperinci tentang siapa yang menyerang, dengan apa, siapa terbunuh, bagaimana kejadiannya. Informasi itu diberitakan dari pertempuran yang terjadi berkilo-kilometer jauhnya. Hal ini membuktikan bahwa teknologi internet dan satelit bukan hal yang baru bagi bangsa India kuno.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!